Minggu, 16 Desember 2012

Manusia Itu Butuh Puasa

Screen-Shot-2012-12-07-at-1.35.51-PM12Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi.
____________
SUATU saat saya menganalisis apa saja yang kita makan dalam keseharian. Contoh, bila beli gorengan dan melihat minyak goreng nya… wow hitam! Makan makanan instan, ada pengawet. Ada juga perasa. Makan daging, ada juga lemak. Minum minuman ringan, ada juga pemanis buatan, obat kimia, dan juga efek samping. Duhhh, kadang pusing ya?
Berarti apa saja yang aman dan nyaman yang harus kita konsumsi? Kadang suka ada orang yang pulang berobat, malah pas pulangnya jadi stress sendiri, karena pantrangannya banyak. Dia berpikir kalau begitu apa yang harus saya makan?
Di zaman modern ini, bila kita lihat, ternyata industri farmasi banyak sekali, rumah sakit banyak berdiri, tapi manusia sehat menjadi langka. Kita hidup zaman sekarang tidak akan pernah luput dari yang namanya racun yang masuk dalam tubuh kita. Saking banyaknya racun sehingga kita tidak sadar bahwa makanan yang kita berikan kepada anak-anak kita semenjak kecil, banyak sekali yang mengandung toksik, begitu banyak perasa pengawet, dan pewarna melebihi batas ambang toleransi.
Tidak heran jika usia kita yang sekarang ini sudah tak terhingga racun dalam tubuh; bagaimana mungkin kita bisa sehat sedangkan dalam tubuh kita terdapat banyak sekali toksik atau racun?
Ingat, semua penyakit, baik yang akut maupun yang sudah kronis berawal dari akumulasi racun serta sampah hasil metabolisme tubuh. Jika uang yang sedikit diakumulasikan akan menggunung jadi banyak. Nah, kalau racun diakumulasikan, apa jadinya? Ini pastinya akan menghabiskan tabungan.
Tentunya penyembuhan dengan mengeluarkan zat yang “meracuni” tubuh. Cara yang terbaik salah satunya berpuasa. Walau pun banyak teori yang mengungkap puasa mampu mengobati penyakit, sayangnya semua teori itu benar sekali.
Ternyata puasa memberikan kesempatan pada tubuh untuk beristirahat dari rutinitas mengolah makanan dan minuman. Energi yang biasa ada selalu digunakan tubuh  mengolah makanan. Nah, ketika kita berpuasa, kondisinya akan digunakan untuk melakukan perbaikan  kerusakan tubuh. Itulah sebabnya kenapa puasa mampu mengobati berbagai penyakit kronis.
Saat berpuasa, tubuh mengalami detoksifikasi secara alamiah. Tidak adanya makanan yang biasa masuk dalam lambung, membuat organ-organ tubuh seperti hati dan limpa “membersihkan diri”. Racun yang dibuangpun 10 kali lebih banyak, karena racun yang dikeluarkan lebih banyak daripada biasanya. Maka proses penuaan pun bisa dihambat untuk sementara.
Itulah sebabnya bila kita melakukan puasa dengan benar, wajah kita nampak lebih berseri, tubuh lebih sehat, dan jiwa pun lebih kuat. Ayo, berpuasa!
islampos.com

Rabu, 14 November 2012

Penanggalan Hijriah dan Identitas Umat


Oleh: Elvan Syaputra
Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram,” (QS : At-Taubah :36).
Tahun Baru Islam(awal Hijriah), 1 Muharram bertepatan dengan peristiwa besar ummat Islam yakni Hijrah. Hijrah Rasulullah beserta para sahabat dari kota Makkah menuju kota Madinah (622M).
 Tradisi ini senantiasa mengingatkan kepada ummat Islam, terhadap perjuangan panjang Rasulullah dalam mengemban amanah sebagai utusan Allah SWT, membimbing ummat kepada jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Perjalanan menuju kota madinah (hijrah) yang dilakukan ummat Islam yang ketika itu Rasullah SAW dan para sahabat, diantaranya kaum Anshor dan Muhajirin dengan sembunyi- sembunyi di tengah kegelapan malam serta ketakutan yang menyelimuti mereka dari bayangan kaum Quraisy, kaum yang sangat kontra dan tidak setuju dengan adanya risalah Islam.
 Dalam hal ini Allah SWT berfirman : “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS Al-Anfaal Ayat 30).
Ketika bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy (dalam gua di bukit Tsur), para sahabat sangat tegang dan ketakutan menghantui. Karena apabila persembunyian mereka diketahui oleh kaum musyrik, tamatlah riwayat mereka, itulah perasaan yang menyelimuti hati para sahabat ketika itu.
Namun dengan tenang Rasulullah berkata, yang ketika itu kepada Abu Bakar.“ Tetapi dijawab oleh Rasulullah SAW, “Wahai Abu Bakar, jangan kamu kira kita hanya berdua saya. Sesungguhnya Allah berserta kita” (Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita) QS At-Taubah ayat 40 (Sirah Nabawiyah oleh Dr. Muhammad Sa`id Ramadhan Al Buthy, Robbani Press)
            Peristiwa hijrah mengigatkan kepada ummat Islam akan arti perjuangan membela agama Allah, perjuangan untuk berpindah dari kegelapan (bathil) menuju kebenaran (haq), dan hal ini menjadi keharusan ketika ummat telah tidak lagi meyakini yang benar itu benar dan yang salah itu tetap salah.
Hanif Hidayatullah dalam Buliran Hikmah Hijrah Rasulullah yang diterbitkan oleh Media Republika mengatakan, banyak sekali nilai, hikmah dan tauladan yang dapat diambil dari peristiwa hijirah  Rasulullah SAW dan para sahabat, diantaranya penepatan awal tahun Hijriah yang terinspirasi akan semangat dakwah menegakkan risalah Islam.
Penanggalan Hijriah
Dr. Thomas Djamaludin dalam Konsistensi Historis-Astronomis Kalender Hijriyah, mengatakan penanggalan awal tahun 1 Hijriah dilakukan pada tahun ke 6 setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Penanggalan Hijriah ditetapkan pada masa kekhalifahan  Umar bin Al-khathab dalam  sebuah upaya rasionalisasi sistem penanggalan yang digunakan pada masa pemerintahannya, melihat banyaknya persoalan yang timbul akibat ketidakjelasakan masa awal dari penanggalan Hijriah.
Persoalan penentuan bulan contohnya yang dialami oleh Gubernur Basrah pada masa itu. Al-Baruni menyatakan bahwa Khalifah Umar bin Al-Khathab Menerima Surat dari Gubernur Basrah, dan dalam surat itu tertulis “Kami hingga saat ini telah banyak menerima surat dari para amirul muminin, dan kami sungguh tidak mengetahui pilihan mana yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, serta kami telah membaca agenda kegiatan yang bertanggakan Sya’ban, namun kami tidak tahu pasti Sya’ban mana yang dimaksud, apakah Sya’ban yang jatuh pada tahun ini atau Sya’ban pada tahun depan.
Menurut Abu Hasan Al-Atsari dalam bukunya Bidayah wa Nihayah Juz III, Khalifah Umar bin Al-Khathab menjadikan persoalan yang dihadapi Abu Musa Al-Asy’ari itu sebagai suatu persoalan yang penting, dan sebagai penentu kebijakan perlu sekiranya ia membuat  ketetepan Kalender yang seragam antara satu sama lainnya agar dapat dipergunakan untuk keperluan admisistrasi dan keperluan ummat dalam kehidupan.
Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat dan mengadakan musyawarah untuk menentukan hal apa atau peristiwa apa yang paling tepat sebagai patokan awal tahun Islam tersebut, hingga keluarlah empat opsi : Pertama : Hari Kelahiran Rasulullah SAW sebagai awal tahunn Hijriah,  Kedua :  Hari Wafatnya Rasulullah SAW, Ketiga : Hari dimana ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dan merupakan awal tugas kenabiannya dan yang keempat :Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.
Dengan ijtihad khalifah dan para sahabat ketika itu, peristiwa Hijrah lah yang menjadi tumpuan akhir, sehingga keputusanpun diambil dengan dengan bijak berasaskan musyawarah, menentukan Hijrah Rasulullah SAW yaitu 1 Muaharram, sebagai peristiwa yang paling tepat untuk mengawali sistem penanggalan Hijriah.
Pada tahun 638 M (17 H), Khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan Kalender Hijriah dengan menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 , dan tanggal ini bukan berarti tanggal Hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa Rasulullah SAW terjadi bulan September 622.
Menentukan peristiwa Hijrah sebagai awal dari penaggalan Hijriah mengandung makna historis yang sangat dalam. Imam Sakhawi dalam kitabnya Al-I’laan bi al-tawbikh liman dzamma al-Tarikhmengatakan bahwa bulan Muharram sebagai awal bulan penanggalan  Hijriah karena niat Rasulullah SAW untuk berhijrah sudah ada sejak bulan tersebut (Muharram), inilah maka penentuan Hijrah sebagai awal Hijriah adalah sangat tepat, mengingat nilai, hikmah dan tauladan dari peristiwa tersebut.
Dan penanggalan Hijriah mengingatkan kepada seluruh ummat Islam bahwasanya setiap tahun bukanlah kepada kejayaan dan kebesaran Islam namun kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar melakukan hal yang sama.
Identitas Ummat
Sebagai Agama rahmatan lil’alamin, identitas ummat Islam adalah inti utama daripada kemajuan risalah Islam. Identitas inilah yang menujukan eksistensi dan ukhuwah Islamiyah terhadap tantangan peradaban ummat dimasa sekarang dan akan datang.
Sebagai sebuah identitas, penanggalan Hijriyah terlihat dalam system birokrasi dan administrasi umat, karya-karya ilmiah yang dilahirkan oleh ilmuan Islam menggunakan penanggalan Hijriah, hingga saat ini  mayoritas umat Islam di beberapa Negara telah menggunakan penanggalan Hijriah.
Inilah awal dari Wacana  Kebudayaan dan Peradaban Islam serta perjuangan dalam menegakan risalah Islam, Sehingga transformasi nilai-nilai Hijriah sebagai sebuah identitas ummat sangat penting, dengan mengambil hikmah dan tauladan yang terkandung di balik peristiwa Hijrah yang dijadikan momentum awal perhitungan Tahun Hijriah.
Kita sepakat bahwa penanggalan Hijriah adalah identitas umat oleh karena umat Islam dimana saja, memiliki sejarah yang sama, yaitu sejarah Islam dan sejarah peradaban Islam, agama yang sama yaitu agama Islam,  kultur yang sama yaitu kultur Islam dan banyak lagi persamaan antara umat Islam di seluruh dunia.
Selain itu penanggalan Hijriah sebagai era baru pengembangan Islam, mengandung makna spiritual dan nilai historis yang amat tinggi harganya bagi agama dan umat Islam. Sebagai contoh yang dikemukakan oleh Sidi Gazalba dalam bukunya kebangkitan Islam dalam Pembahasan  1979, jalinan ukhuwah yang terjadi antara kaum Anshor dan Muhajirin ketika dalam perjalan Hijrah bersama Rasulullah SAW, Ukhuwah mereka melahirkan integrasi umat Islam yang kokoh dan mereka membuktikan bahwa Ukhuwah Islamiyah  bisa membawa ummat Islam jaya dan disegani.
Oleh sebab itu, penggunaan penaggalan Hijriah perlu untuk di terapkan dalam struktur kehidupan  ummat Islam, dengan menerapkan pananggalan Hijriah sebagai pedoman individu dan kelompok serta menyelami makna, hikmah, nilai dan tauladan yang terkandung dalam peristiwa Hijrah yang merupakan awal tahun baru Islam (Hijriah), dengan itu identitas ummat akan terjaga dan solid dalam menyongsong peradaban Islam yang bermartabat.
Belajar dari fenomena diatas ummat Islam harus kembali kepada Al-Qur’an, Sunnah dan peristiwa-perstiwa Sejarah Islam, dari sejarah inilah ummat Islam akan menemukan nilai-nilai spiritual dan perjuangan membela agama Allah (An-Nahl ayat 41-42), menjadikan Al-qur’an dan Sunnah sebagai sandaran, Tauhid sebagai tujuan dan Syariah Islamiyah sebagai pedoman hidup dan itulah identitas ummat Islam sebenarnya.
Wallahu A’lam bi Ash-Shawab.
_________
Elvan Syaputra, Peneliti Mizan Institute dan sedang menempuh Master Program Islamic Science University of Malaysia
islampos

Selasa, 13 November 2012

Penanggalan Hijriah dan Identitas Umat



Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram,” (QS : At-Taubah :36).
Tahun Baru Islam(awal Hijriah), 1 Muharram bertepatan dengan peristiwa besar ummat Islam yakni Hijrah. Hijrah Rasulullah beserta para sahabat dari kota Makkah menuju kota Madinah (622M).
 Tradisi ini senantiasa mengingatkan kepada ummat Islam, terhadap perjuangan panjang Rasulullah dalam mengemban amanah sebagai utusan Allah SWT, membimbing ummat kepada jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.
Perjalanan menuju kota madinah (hijrah) yang dilakukan ummat Islam yang ketika itu Rasullah SAW dan para sahabat, diantaranya kaum Anshor dan Muhajirin dengan sembunyi- sembunyi di tengah kegelapan malam serta ketakutan yang menyelimuti mereka dari bayangan kaum Quraisy, kaum yang sangat kontra dan tidak setuju dengan adanya risalah Islam.
 Dalam hal ini Allah SWT berfirman : “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (QS Al-Anfaal Ayat 30).
Ketika bersembunyi dari kejaran kaum Quraisy (dalam gua di bukit Tsur), para sahabat sangat tegang dan ketakutan menghantui. Karena apabila persembunyian mereka diketahui oleh kaum musyrik, tamatlah riwayat mereka, itulah perasaan yang menyelimuti hati para sahabat ketika itu.
Namun dengan tenang Rasulullah berkata, yang ketika itu kepada Abu Bakar.“ Tetapi dijawab oleh Rasulullah SAW, “Wahai Abu Bakar, jangan kamu kira kita hanya berdua saya. Sesungguhnya Allah berserta kita” (Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita) QS At-Taubah ayat 40 (Sirah Nabawiyah oleh Dr. Muhammad Sa`id Ramadhan Al Buthy, Robbani Press)
            Peristiwa hijrah mengigatkan kepada ummat Islam akan arti perjuangan membela agama Allah, perjuangan untuk berpindah dari kegelapan (bathil) menuju kebenaran (haq), dan hal ini menjadi keharusan ketika ummat telah tidak lagi meyakini yang benar itu benar dan yang salah itu tetap salah.
Hanif Hidayatullah dalam Buliran Hikmah Hijrah Rasulullah yang diterbitkan oleh Media Republika mengatakan, banyak sekali nilai, hikmah dan tauladan yang dapat diambil dari peristiwa hijirah  Rasulullah SAW dan para sahabat, diantaranya penepatan awal tahun Hijriah yang terinspirasi akan semangat dakwah menegakkan risalah Islam.
Penanggalan Hijriah
Dr. Thomas Djamaludin dalam Konsistensi Historis-Astronomis Kalender Hijriyah, mengatakan penanggalan awal tahun 1 Hijriah dilakukan pada tahun ke 6 setelah wafatnya Rasulullah SAW.
Penanggalan Hijriah ditetapkan pada masa kekhalifahan  Umar bin Al-khathab dalam  sebuah upaya rasionalisasi sistem penanggalan yang digunakan pada masa pemerintahannya, melihat banyaknya persoalan yang timbul akibat ketidakjelasakan masa awal dari penanggalan Hijriah.
Persoalan penentuan bulan contohnya yang dialami oleh Gubernur Basrah pada masa itu. Al-Baruni menyatakan bahwa Khalifah Umar bin Al-Khathab Menerima Surat dari Gubernur Basrah, dan dalam surat itu tertulis “Kami hingga saat ini telah banyak menerima surat dari para amirul muminin, dan kami sungguh tidak mengetahui pilihan mana yang harus dilaksanakan terlebih dahulu, serta kami telah membaca agenda kegiatan yang bertanggakan Sya’ban, namun kami tidak tahu pasti Sya’ban mana yang dimaksud, apakah Sya’ban yang jatuh pada tahun ini atau Sya’ban pada tahun depan.
Menurut Abu Hasan Al-Atsari dalam bukunya Bidayah wa Nihayah Juz III, Khalifah Umar bin Al-Khathab menjadikan persoalan yang dihadapi Abu Musa Al-Asy’ari itu sebagai suatu persoalan yang penting, dan sebagai penentu kebijakan perlu sekiranya ia membuat  ketetepan Kalender yang seragam antara satu sama lainnya agar dapat dipergunakan untuk keperluan admisistrasi dan keperluan ummat dalam kehidupan.
Khalifah Umar bin Khattab mengumpulkan para sahabat dan mengadakan musyawarah untuk menentukan hal apa atau peristiwa apa yang paling tepat sebagai patokan awal tahun Islam tersebut, hingga keluarlah empat opsi : Pertama : Hari Kelahiran Rasulullah SAW sebagai awal tahunn Hijriah,  Kedua :  Hari Wafatnya Rasulullah SAW, Ketiga : Hari dimana ketika Rasulullah SAW menerima wahyu pertama dan merupakan awal tugas kenabiannya dan yang keempat :Peristiwa Hijrah Rasulullah SAW dan para sahabat dari Makkah ke Madinah.
Dengan ijtihad khalifah dan para sahabat ketika itu, peristiwa Hijrah lah yang menjadi tumpuan akhir, sehingga keputusanpun diambil dengan dengan bijak berasaskan musyawarah, menentukan Hijrah Rasulullah SAW yaitu 1 Muaharram, sebagai peristiwa yang paling tepat untuk mengawali sistem penanggalan Hijriah.
Pada tahun 638 M (17 H), Khalifah Umar bin Khatab menetapkan awal patokan Kalender Hijriah dengan menghilangkan seluruh bulan-bulan tambahan (interkalasi) dalam periode 9 tahun. Tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 , dan tanggal ini bukan berarti tanggal Hijrahnya Nabi Muhammad. Peristiwa Rasulullah SAW terjadi bulan September 622.
Menentukan peristiwa Hijrah sebagai awal dari penaggalan Hijriah mengandung makna historis yang sangat dalam. Imam Sakhawi dalam kitabnya Al-I’laan bi al-tawbikh liman dzamma al-Tarikhmengatakan bahwa bulan Muharram sebagai awal bulan penanggalan  Hijriah karena niat Rasulullah SAW untuk berhijrah sudah ada sejak bulan tersebut (Muharram), inilah maka penentuan Hijrah sebagai awal Hijriah adalah sangat tepat, mengingat nilai, hikmah dan tauladan dari peristiwa tersebut.
Dan penanggalan Hijriah mengingatkan kepada seluruh ummat Islam bahwasanya setiap tahun bukanlah kepada kejayaan dan kebesaran Islam namun kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar melakukan hal yang sama.
Identitas Ummat
Sebagai Agama rahmatan lil’alamin, identitas ummat Islam adalah inti utama daripada kemajuan risalah Islam. Identitas inilah yang menujukan eksistensi dan ukhuwah Islamiyah terhadap tantangan peradaban ummat dimasa sekarang dan akan datang.
Sebagai sebuah identitas, penanggalan Hijriyah terlihat dalam system birokrasi dan administrasi umat, karya-karya ilmiah yang dilahirkan oleh ilmuan Islam menggunakan penanggalan Hijriah, hingga saat ini  mayoritas umat Islam di beberapa Negara telah menggunakan penanggalan Hijriah.
Inilah awal dari Wacana  Kebudayaan dan Peradaban Islam serta perjuangan dalam menegakan risalah Islam, Sehingga transformasi nilai-nilai Hijriah sebagai sebuah identitas ummat sangat penting, dengan mengambil hikmah dan tauladan yang terkandung di balik peristiwa Hijrah yang dijadikan momentum awal perhitungan Tahun Hijriah.
Kita sepakat bahwa penanggalan Hijriah adalah identitas umat oleh karena umat Islam dimana saja, memiliki sejarah yang sama, yaitu sejarah Islam dan sejarah peradaban Islam, agama yang sama yaitu agama Islam,  kultur yang sama yaitu kultur Islam dan banyak lagi persamaan antara umat Islam di seluruh dunia.
Selain itu penanggalan Hijriah sebagai era baru pengembangan Islam, mengandung makna spiritual dan nilai historis yang amat tinggi harganya bagi agama dan umat Islam. Sebagai contoh yang dikemukakan oleh Sidi Gazalba dalam bukunya kebangkitan Islam dalam Pembahasan  1979, jalinan ukhuwah yang terjadi antara kaum Anshor dan Muhajirin ketika dalam perjalan Hijrah bersama Rasulullah SAW, Ukhuwah mereka melahirkan integrasi umat Islam yang kokoh dan mereka membuktikan bahwa Ukhuwah Islamiyah  bisa membawa ummat Islam jaya dan disegani.
Oleh sebab itu, penggunaan penaggalan Hijriah perlu untuk di terapkan dalam struktur kehidupan  ummat Islam, dengan menerapkan pananggalan Hijriah sebagai pedoman individu dan kelompok serta menyelami makna, hikmah, nilai dan tauladan yang terkandung dalam peristiwa Hijrah yang merupakan awal tahun baru Islam (Hijriah), dengan itu identitas ummat akan terjaga dan solid dalam menyongsong peradaban Islam yang bermartabat.
Belajar dari fenomena diatas ummat Islam harus kembali kepada Al-Qur’an, Sunnah dan peristiwa-perstiwa Sejarah Islam, dari sejarah inilah ummat Islam akan menemukan nilai-nilai spiritual dan perjuangan membela agama Allah (An-Nahl ayat 41-42), menjadikan Al-qur’an dan Sunnah sebagai sandaran, Tauhid sebagai tujuan dan Syariah Islamiyah sebagai pedoman hidup dan itulah identitas ummat Islam sebenarnya.
Wallahu A’lam bi Ash-Shawab.
_________
Elvan Syaputra, Peneliti Mizan Institute dan sedang menempuh Master Program Islamic Science University of Malaysia
sumber:islampos.com

Bukti Bahwa Uang Kertas Itu Memiskinkan Dunia…



KONON ada kekuatan di dunia ini yang menghendaki mayoritas umat manusia itu harus miskin dan membiarkan segelintir orang saja yang bisa kaya, maka kekuatan itu telah berhasil mengimplementasikan strateginya dengan sangat baik dalam setengah abad terakhir. Strategi yang digunakan tersebut adalah – apa yang sangat digemari umumnya manusia, yaitu uang kertas! Berikut buktinya.
Untuk bisa memahami apakah manusia didunia tambah makmur atau tambah miskin, pertama kita harus menyepakati dahulu tolok ukurnya. Bila tolok ukurnya yang digunakan adalah uang kertas – yaitu yang digunakan di dunia saat ini, maka betul seolah telah terjadi lompatan kemakmuran di dunia.
GDP per capita masyarakat di dunia telah melonjak dari US$ 2,756 tahun 1950, menjadi US$ 11,071 tahun 2011 lalu. Ini rata-rata dunia, rata-rata Indonesia masih kurang dari 1/3 rata-rata dunia atau di kisaran US$ 3,250 tahun 2011. Fokus tulisan kali ini adalah masyarakat dunia karena untuk masyarakat Indonesia sudah saya buat tulisannya melalui tulisan tanggal 31/10/2012 dengan judul, “Arti Kemamuran di Sistem Dajjal”.
Masalahnya adalah ketika tahun 1950 rata-rata orang di dunia bisa membeli 581 ekor kambing dari pendapatan per tahunnya, kemudian tahun 2011 hanya mampu membeli kurang dari 1/10-nya yaitu hanya mampu membeli  52 ekor kambing dari pendapatan per tahunnya – apa bisa dikatakan mereka tambah makmur? Tentu tidak, malah yang sebaliknya yang terjadi – rata-rata mereka bertambah miskin!
Penglihatan itu semakin jelas manakala kita sandingkan antara kacamata Dollar dengan kacamata Dinar – saya gunakan Dinar karena harga emas datanya tersedia selama dua abad terakhir, sedangkan harga kambing kurang lebih mengikuti harga emas ini selama lebih dari 1400-tahun.
Saya selalu ingin menyandingkan Dinar dengan kambing ini, supaya orang tidak berargumen bahwa telah terjadi bubble yang tidak wajar di harga emas. 1 Dinar tetap hanya cukup untuk membeli seekor kambing besar, tidak cukup untuk membeli sapi atau unta. Dia juga tidak turun sehingga hanya cukup untuk membeli sate, membeli ayam atau telur – sebagaimana yang terjadi pada uang kertas.
Sekarang perhatikan pada grafik disamping yang menggambarkan bagaimana kinerja pendapatan penduduk dunia sejak tahun 1950. Saya tarik ke tahun 1950 supaya Anda bisa melihat – bahwa pasca Perang Dunia II sampai tahun 1970 memang terjadi peningkatan kemakmuran di dunia – baik dari kacamata Dollar maupun kacamata Dinar.
Tetapi mulai tahun 1971 ketika Amerika mulai mengingkari perjanjian yang dipimpinnya sendiri – perjanjian Breton Woods, di mana semua uang yang kertas seharusnya dikaitkan dengan emas tetapi mulai tahun 1971 uang kertas tidak lagi dikaitkan dengan emas – maka sejak saat itu pulalah kacamata dunia menjadi bias manakala melihat kemakmuran.
Dan siapa yang sengaja membiaskan penglihatan manusia di dunia ini? Bersyukurlah kita semua yang mendapatkan petunjuk langsung dari uswatun hasanah kita Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam melalui sabdanya: “Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu hal mengenai Dajjal? Suatu yang belum pernah dikabarkan oleh seorang nabipun kepada kaumnya: Sesungguhnya Dajjal itu buta sebelah matanya, ia datang dengan sesuatu seperti surga dan neraka. Yang dikatakannya surga berarti itu adalah neraka. Dan sungguh aku memperingatkannya atas kalian sebagaimana Nabi Nuh mengingatkannya atas kaumnya.”(HR. Muslim)
Dan siapakah Dajjal itu? Dijawab pula melalui hadits beliau lainnya: “…bahwa ia (Dajjal) itu adalah Yahudi…” (HR Muslim).
Dunia yang mengira bahwa selama ini telah teradi pertumbuhan ekonomi – karena diukur dalam US$, ternyata tidak mampu meningkatkan kemakmuran penduduknya kecuali terhadap sedikit orang yang memang dimungkinkan dalam sistem yang mereka buat.
Bila grafik sebelumnya memperlihatkan pendapatan per capita penduduknya, grafik disamping memperlihatkan Gross World Product yang mencerminkan tingkat pertumbuhan ekonomi dunia, dunia mengira tumbuh padahal susut – lha memang itulah yang dikehendaki Dajjal!
Belajar dari sudut pandang ini, maka dibidang apapun, bukan hanya dari urusan ekonomi, tetapi juga dalam urusan pendidikan, budaya, politik, sistem hidup, peradaban dst – umat ini memang harus mengembangkan tolok ukurnya sendiri. Jangan terkecoh tolok ukur dajjal yang seolah mengajak penduduk dunia ke surga kemakmuran padalah sesungguhnya mereka telah menjerumuskan penduduk dunia ke neraka kemiskinan.
Kita diajari untuk berlindung dari Dajjal, maka selain menghafal sepuluh ayat pertama surat Al-Kahfi – kita juga harus bisa memahaminya dan mengimplementasikannya dalam bentuk perlindungan dari segala sistem yang mereka paksakan di dunia ini. InsyaAllah kita bisa, insyaAllah!*
Penulis adalah Direktur Gerai Dinar dan kolumnis hidayatullah.com

Gerebek Pesantren, Densus 88 Lakukan Kriminalisasi Ajaran islam


 Aksi Densus 88 yang menggerebek Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur merupakan bentuk kriminalisasi terhadap ajaran Islam terutama jihad.
Demikian dikatakan Direktur The Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya kepada itoday, Selasa (13/10/2012).
“Tindakan Densus 88 itu sangat tidak bijak,” ungkap Harits.
Menurut Harits, sangat tidak logis Densus 88 menggerebek pesantren tersebut hanya karena ditemukan buku-buku jihad dan aktivitas silat.
“Jika hanya karena ada aktivitas silat kemudian di pesantren tersebut ditemukan buku-buku jihad, Densus 88 main gerebek dan tangkap, maka harusnya Densus 88 gerebek saja seluruh pesantren yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Kata Harits, kalau alasan Densus 88 menggerebek pesantren tersebut ditemukan kegiatan silat, lebih baik pasukan antiteror kepolisian itu juga membubarkan aktivitas beladiri di pesantren tradisional maupun modern.
“Semua pesantren baik tradisional atau modern yang ada aktivitas atau unit beladirinya bubarkan saja,” kritik Harits.
Ia melihat tindakan Densus yang menggerebek Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk telah melukai umat Islam.
“Saya melihat tindakan Densus 88 sangat kontra-produktif dan kesekian kalinya melukai perasaan umat Islam,” paparnya.
Kata Harits, tidak ada pesantren yang mengajarkan terorisme hanya karena membahas bab jihad di dalam kajian kitab-kitab fiqihnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Densus 88 menggerebek Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012) dini hari.
Selanjutnya Densus 88 membawa sekitar 50 santri Pondok Pesantren Darul Akhfiya ke Markas Polres Nganjuk. Densus 88 menduga para santri itu terlibat dalam jaringan “teroris”.
Harits Abu Ulya
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhfiya bernama Nasiruddin Ahmad alias Landung Tri Bawono, 34, asal Sukoharjo, Solo.
Nasiruddin membantah Pondok Pesantren Darul Akhfiya dan dirinya terlibat dalam jaringan “teroris”. Kata Nasiruddin, di pesantren Darul Akhfiya diadakan pengajian seperti biasanya dan pelajaran bela diri.
“Kami tidak mengajarkan gerakan terorisme, namun hanya ilmu agama seperti pesantren umumnya. Selain itu, kami juga mengajarkan ilmu beladiri,” ujar Nasiruddin.
Tak salah jika ada yang berpikir, apakah ini merupakan skenario lanjutan untuk mempertahankan imej pesantren sebagai sarang dan pencetak “teroris”? (isa)-sumber: itoday(SALAM-ONLINE.COM):

Pengamat: “Operasi Densus 88 Mirip Cara-cara PKI”


Penggerebekan Ponpes Darul Akhfiya di Nganjuk, Jatim (foto: merdeka.com)
Aksi Densus 88 yang menggerebek Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur memperlihatkan cara-cara yang mirip Partai Komunis Indonesia (PKI).
“Penggerebekan pesantren di Nganjuk oleh Densus 88 mirip cara-cara PKI,” kata pengamat terorisme, Al Chaidar kepada itoday, Selasa (13/11/2012).
Menurut Al Chaidar, cara-cara Densus 88 dalam menangani teroris seperti yang dilakukan di Pesantren Darul Akhfiya dapat memunculkan konflik horizontal.
“Masyarakat yang diprovokasi bahwa pesantren tersebut terkait jaringan teroris, akan memunculkan konflik horizontal,” ungkapnya.
Kata Al Chaidar, Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dikelola alumni Pesantren Al Mukmin Ngruki.
“Pesantren itu dikelola alumni Ngruki. Pesantren Ngruki dan alumninya secara geneologis masuk gerakan Islam radikal, tetapi belum tentu teroris,” pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Densus 88 menggerebek Pondok Pesantren Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (13/11/2012) dini hari.
Selanjutnya Densus 88 membawa sekitar 50 santri Pondok Pesantren Darul Akhfiya ke Markas Polres Nganjuk. Densus 88 menduga para santri itu terlibat dalam jaringan teroris.
Demo umat Islam Solo memrotes aksi Densus 88
Pengasuh Pondok Pesantren Darul Akhfiya bernama Nasiruddin Ahmad alias Landung Tri Bawono, 34, asal Sukoharjo, Solo.
Nasiruddin membantah Pondok Pesantren Darul Akhfiya dan dirinya terlibat dalam jaringan teroris. Kata Nasiruddin, di pesantren Darul Akhfiya diadakan pengajian seperti biasanya dan pelajaran bela diri.
“Kami tidak mengajarkan gerakan terorisme, namun hanya ilmu agama seperti pesantren umumnya. Selain itu, kami juga mengajarkan ilmu beladiri,” ujar Nasiruddin.  (SALAM-ONLINE.COM):

Jumat, 09 November 2012

Tinggalkan Indonesia, Belanda Taruh Orang-Orangnya



Oleh, Nuim Hidayat
Belanda yang memang tidak pernah suka Islam, dengan politik pendidikannya saat itu senantiasa memanggil anak-anak muda Indonesia yang cerdas ke sana. Dididiknya di sana dan dikembalikan ke Indonesia untuk menduduki jabatan-jabatan politik yang penting. Atau mereka mendidik tokoh-tokoh bangsa di sini, untuk dijadikan ‘pion’ pemikiran-pemikiran mereka. Soekarno Hatta WR Soepratman dll terjebak dalam politik pendidikan Belanda ini.
Soekarno telah diincar oleh intelektual Belanda sejak umur belasan tahun ketika belajar di Surabaya. Sayang Soekarno akhirnya lebih memilih bacaan-bacaan komunis yang disediakan Belanda daripada buku-buku Islam yang dikirim oleh ulama besar yang mendidik Mohammad Natsir, Ahmad Hasan,
Soekarno memang termasuk jenius dalam politik. Tapi ia salah menempatkan kejeniusannya. Bacaan-bacaan Karl Marx, Hegel, Sejarah Turki (Attaturk) dan bacaan-bacaan lain yang terus menerus disodorkan intelektual-intelektual Belanda menjadi santapannya. Hingga pemikiran Marxisme akhirnya menjadi landasan berfikirnya. Dan itulah yang menjadikan dia tidak setuju dengan penerapan syariat Islam di Indonesia. Maka tidak heran bila pagi-pagi buta itu ia mengajak Hatta untuk menemui perwira Jepang, Laksamana Mayda.
Ingat jauh sebelum merdeka, Soekarno telah berdebat dengan Natsir dan gurunya A Hasan tentang konsep negara. Soekarno menulis dengan terang-terangan bahwa ia bangga dan kagum dengan Attaturk dan negara sekuler. Sedangkan Natsir dan A Hasan teguh pendirian menyatakan bahwa negara bila tidak diatur oleh Islam dan pemimpin-pemimpin yang sepenuhnya berpegang teguh pada Islam, maka negara itu akan rusak (sebagaimana kita saksikan pada negara kita yang sudah 66 tahun merdeka).
Maka begitu ada kesempatan untuk menjadi merdeka Soekarno bersekongkol dengan Jepang (mungkin juga intelijen Belanda ikut bermain. Wallaahu a’lam) untuk menghapus Piagam Jakarta. Sejarah ini pahit, tapi begitulah kenyataannya dan tentu keluarga Soekarno harus menerima ini dengan terbuka, karena sejarah tidak boleh ditutup-tutupi. Apalagi ini menyangkut sejarah bangsa yang sangat penting. Ingat kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan mayoritas ulama-ulama Islam dan santrinya. Dan hanya dengan teriakan Allahu Akbar Indonesia bisa menang melawan Belanda, Jepang atau tentara sekutu. Bukan dengan teriakan Pancasila. Bukankah Soekarno sendiri menyatakan : Jas Merah. jangan Sekali-kali Tinggalkan Sejarah?
Maka perlu diungkap dengan gemblang apa yang dilakukan kelompok sekuler di negeri ini ketika tiga hari menjelang kemerdekaan menculik Soekarno Hatta. Dalam strategi politik tentu itu dibaca untuk melambungkan dua tokoh itu agar nanti ketika memproklamirkan kemerdekaan diterima bangsa ini. Sebagaimana Kemal Attaturk yang direkayasa Inggris cs menang perang melawan ‘penjajah’ di Turki hingga kemudian melambung namanya pada rakyat Turki.
Belanda, Jepang, tentara-tentara Sekutu (Inggris, AS cs) memang tidak mau negara Indonesia tercinta ini dipimpin oleh tokoh-tokoh Islam yang dididik oleh para ulama. Mereka maunya yang tampil memimpin negeri ini adalah tokoh-tokoh sekuler hasil didikan mereka. Karena dengan mereka diidik, mereka menjadi tahu karakter dan kepribadian tokoh itu sehingga kemudian mereka dengan mudah menyetirnya. Baik secara langsung maupun tidak langsuing.
Penjajah-penjajah kafir dalam sejarah imperialismenya tidak pernah puas sebelum menguras kekayaan alam di negara itu atau menempatkan orang-orangnya untuk dijadikan boneka pionnya. Bila boneka ini mencoba-coba melawannya, maka dengan cepat akan digulingkannya. Dan itulah yang terjadi pada Soeharto, presiden setelah Soekarno. Wallaahu a’lam bish shawab.
Penulis adalah Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Kota Depok
sumber: islampos.com

Obama Dinilai Lebih Bahaya Dari George Bush


BANYAK respon positif atas terpilihnya kembali Presiden Barrack Obama, termasuk dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun Direktur Lembaga Kajian Syariat Islam, Fauzan Al Anshari menilai terpilihnya kembali Obama sebagai Presiden adalah musibah bagi umat Islam.
“Bagi umat islam ini adalah musibah, karena Obama lebih bahaya dari Bush,” tegasnya kepada Islampos.com, Jum’at (9/11/2012).
Obama dinilai lebih bahaya dari pendekatannya kepada para pejuang Islam. Fauzan menilai Obama diam-diam punya strategi mematikan, ketimbang pendahulunya, George Bush yang terkesan mengumbar front kepada dunia Islam tanpa strategi matang.
“Inilah cerdiknya Obama,” tegasnya.
Kecerdikan Obama bisa dilihat dari taktinya menarik pasukan dari Iraq dengan mengalihkan estafet perlawanan kepada pemerintahan Iraq. PM Iraq Nuri Al Maliki yang juga seorang Syiah, kemudian menerima mandat Amerika untuk melawan Kelompok Islam Iraq agar Obama fokus memerangi Taliban di Afghanistan.
“Jadi empat tahun ke depan umat Islam harus tetap waspada, karena Amerika sudah menunjukkan wajah aselinya,” paparnya.
Amerika pun selama ini selalu memainkan standar ganda HAM di bawah kendali Obama. Ketika Taliban menembak seorang remaja Pakistan, Obama memblow-up besar-besaran. Tapi melihat pembantaian dengan ribuan korban anak dan wanita oleh Rezim Assad, Obama pun diam.
“Jadi kalau yang menjadi korban umat Islam, dia diam, tapi jika mitranya yang menjadi korban, Obama akan teriak,”  tutupnya sembari menunjukkan kedekatan Suriah dengan Amerika Serikat. (Pz/Islampos)

Fakta-Fakta Mutakhir Ketika Embrio Telah Berumur 42 Malam

SATU persatu fakta mutakhir perkembangan embrio terurai rinci, membenarkan bukti ulasan Hadist Rasulullah tatkala bersabda: “Jika Sperma (Air Mani) telah berumur 42 malam, Allah Swt mengutus Malaikat untuk membentuknya kemudian memberikannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging ,dan Tulang-belulang” (H.R Muslim)
Lalu tentang pengelihatan dan pembentukan telinga Embrio, keduanya juga mulai tampak pada Hari ke-42. Hal ini seperti yang dikatakan Keith Moore Ilmuwan embriology yang terkenal:
The eye is obvious, About day 42 after fertilization (Moore, p 99).
(Mata Embrio mulai tampak jelas kurang lebih setelah 42 hari setelah pembuahan)
setelah berlalunya 42 hari dengan mulus dan sempurnah maka muncullah fenomena perkembangan Kedua mata dan telinga dengan kecepatan perubahan yang fantastik, Mereka (Ilmuwan Embriology) berkata:
The eyes are developing rapidly, The ears are developing rapidly, 7th week after conception (Rugh, p 52). http://www.sfuhl.org/k_appendix_1_sixth_week.htm
(Mata dan telinga akan berkembang pesat pada minggu ketujuh (setelah sperma berlalu selama 42 malam) yang menunjukkan pada Akhir minggu ketujuh, di mana embrio berevolusi membentuk wujud Manusia tepat pada waktu itu)
Cobalah renungkan Gambar hakekat Embrio (kanan) yang berumur 41 hari, pada gambar ini kita hampir tidak bisa melihat indikator bahwa Embiro ini adalah manusia, tetapai tatkala memasuki hari ke-44 Embrio secara langsung akan berevolusi membentuk Struktur tubuh manusia. Maka dari itu pada gambar diatas kita telah melihat wujud manusia pada Embrio sekaligus kedua mata dan telinga dengan jelas serta kedua kaki, tangan dan jemari-jemari. Maka Segala puji bagi Allah Swt!
Setelah jumlah Angka Abrosi melambung pesat di Negeri Non-Muslim. Terjadilah gejolak penolakan tehadap sistem Abrosi hingga hari ini, melihat hal itu Para Ilmuwan dan peneliti berinisiatif menetukan Batas Umur (Embrio) supaya tidak terjadi pengguguran kandungan setelah Embrio terbentuk, maka pada akhirnya mereka menemukan bahwa akhir minggu keenam dan awal minggu ketujuh (ketika Embrio berumur 42 hari) adalah waktu dimana timbulnya gelombang otak pada Embrio sekaligus menjadi Waktu permulaan kehidupan Manusia.
Kita (sebagai Ummat Islam) akan mengingat beberapa perkataan para Fuqaha (ulama Fiqh islam) yang berdalilkan dari Hadist Nabi Muhammad Saw tadi, bahwasanya terdapat larangan keras Abrosi telebih pada waktu setelah 42 malam berlalu, dan terdapat kemungkinan dibolehkannya melakukan Abrosi sebelum memasuki Umur ini jika terdatap keharusan yang memaksakan melakukan Abrosi utuk kemaslahatan pengobatan yang lebih diprioritaskan, dan hal ini menujukkan kebenaran Nubuwat bahwa peniupan Roh kedalam tubuh Embrio pada umur ini, dan semakin jelas ketika Gelombang otak tersebut timbul pada umur ini (42 hari), begitu juga dengan detak jantung, seakan-akan terdapat keterkaitan antara Roh dan prinsip kerja Otak dan jantung.

Gambar Asli sebuah Embrio ketika berumur 42 hari, pada umur ini Embrio mulai berbentuk manusia, mari kita perhatikan ukurang kecil ini, walau demikian ukuran itu telah dianggap sebagai manusia sepenuhnya, dan berikut kesimpulan para peneliti tentang larangan Abrosi setelah Umur ini karena Embiro telah dianggap sebagai manusia seutuhnya.

Embrio (berbentuk bayi) melatih diri dengan mengisap jarinya sebagai persiapan memasuki Alam Dunia sehingga dapat langsung menetek ke ibunya, Maha suci Allah yang mengajarkan Bayi ini apa yang tidak diketahuinya seperti dalam FirmanNya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (An-Nahl: 78)
kemudia timbul pertanyaan, apa maksud dari ayat ini? Jawabannya Adalah: bahwa Sesungguhnya ayat ini menjelaskan perubahan-perubahan dasar (Embrio) yang terjadi setelah berlalunya 42 hari secara utuh dan sempurna, dan pada hari ke-43 otak mulai melepaskan gelombang yang bisa merespon pergerakan disekitarnya melalui sensai dan perasaan,
Sesungguhnya Firman ini mengisyaratkan tentang Roh yang sedang menyesuaikan pergerakannya dalam tubuh Embrio, dan juga membuktikan bahwa Nabi Muhammad Saw telah mendahului Para Ilmuawan Barat mengenai perkara yang sangat mendetail sekali, yang mustahil manusia biasa mampu meramalkan hal ini jauh sebelum 14 Abad berlalu.
Sesungguhnya Wahyu ini berpesan bahwa tidak seorang pun dapat mengemukakan segala pengetahuan yang berhubungan dengan Tahapan-tahapan ini kecuali jika Orang itu adalah Dokter spesialis yang dilengkapi dengan Aparatus-aparatus yang memadai. Waalahu’alam.
Diterjemahkan oleh Khairul Amri H
Referensi:
1- Carlson, Bruce M. Human Embryology and Developmental Biology, 2nd ed. New York: Mosby, 1999.
2- Gilbert, Scott F. Developmental Biology, 3rd ed. Sunderland, MA: Sinauer Associates, Inc., 1991.
3- Moore, Keith L., and T. V. N. Persaud. Before We Are Born: Essentials of Embryology and Birth Defects, 5th ed. Philadelphia, PA: W. B. Saunders, Co., 1998.
4- Embryo, Wikipedia.
5- The Biology of Prenatal Development, www.ehd.org.
6- Vaughn, C. How Life Begins: the science of life in the womb. New York: Times Books, 1996.
7- The Visible Embryo, www.visembryo.com
8- Larsen, W. Human Embryology. New York: Churchill Livingston Co. 1993.
9- Horder, T.J. and others. A History of Embryology, Cambridge University, Press, 1986.
10- Balinsky, B.I. An Introduction to Embryology, SCP, 1981.
11- Moore, P.D. Embryology, Mosby, 1986.
12- Gilbert, Stephen. Pictorial Anatomy of the Human Embryo, University, of Wash. Press, 1988.
13- http://embryology.med.unsw.edu.au/Medicine/BGDFace/BGDFace.htm
14- http://www.deathroe.com/Baby_Development/index.cfm
15- http://www.100abortionpictures.com/
16- The Chronological Development of The Unborn Child, www.sfuhl.org
17- http://embryo.soad.umich.edu/carnStages/carnStages.html
 sumber:islampos.com

Reynolds : Nasib Rohingya Tanggung Jawab Masyarakat Dunia


ORGANISASI internasional yang mengurusi permasalahan pengungsi tanpa kewarganegaraan, meminta masyarakat internasional untuk melakukan upaya kolektif dalam mengakhiri penderitaan Muslim Rohingya di Myanmar.

Berdasarkan laporan PressTv, Sarnata Reynolds, manajer program dari organisasi hak asasi, mengatakan bahwa untuk mendukung minoritas Muslim di Myanmar adalah tanggung jawab masyarakat internasional.

“Muslim Rohingya melarikan diri dari penuntutan, mereka melarikan diri dari kelaparan dan kekerasan, mereka juga melarikan diri dari kenyataan bahwa mereka memiliki ‘nol’ hak asasi manusia dan tidak ada yang bisa melindungi mereka. Jadi ketika mereka mengambil perjalanan perahu atau lari menjauh, mereka harus diterima. Mereka perlu diberi perlindungan, “kata Reynolds.
Dia juga menambahkan bahwa sejumlah besar Muslim Rohingya terlantar selama dekade terakhir. Hanya 3.000 dari mereka yang diakui sebagai pengungsi yang diberi akses ke badan pengungsi PBB dan badan-badan kemanusiaan lainnya. Sedangkan sisanya, mereka ‘sendiri’ tanpa perlindungan dibawah kondisi yang sangat mengerikan, deportasi atau penangkapan.
Selain itu, Reynolds juga mendesak negara tetangga Myanmar untuk terbuka terhadap Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan Myanmar. [ns/islampos/pt]

Arab Saudi Ganti Nama Nabi Muhammad Di Kain Penutup Ka’bah?


ENTAH apakah kabar ini benar atau salah. Sebuah stasiun televisi milik pemerintah, melaporkan bahwa pemerintah Arab Saudi telah menghilangkan nama Nabi Muhammad SAW di Kiswah (kain penutup Kabah). Stasiun televisi Arab itu mengklaim adalah sebuah syirik untuk menulis kalimat “Ya Muhammad”. Sebab itu, mereka menambahkan titik di bawah huruf Ha sehingga menjadi huruf Jim, seperti dikutip dari youtube.com.

Tidak sampai di situ, pemerintah Arab Saudi juga memotong huruf mim kedua di kata Muhammad, lalu ditambahkan dua titik sehingga menjadi huruf “Ya”. Alhasil, kalimat “Ya Muhammad” berganti “Ya Majid” (Wahai Yang Mulia). Ini juga menjadi salah satu dari 99 Asmaul Husna Allah SWT.

Namun anehnya, jamaah haji dan umrah justru bisa menemukan nama lengkap raja Saudi Abdullah bin Abdulaziz al-Saud di pintu Kabah. Gerbang berlapis emas ini juga kerap digunakan untuk menempel pengumuman kerajaan. [sm/islampos/shabestan]

FPI: “Dukung Obama, Said Aqil Berharap Dollar”


Obama di Tembok Ratapan Israel

Dukungan dan ucapan selamat KH Said Aqil Siradj kepada Barack Obama menunjukkan bahwa Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu berharap mendapatkan gelontoran dana dari Amerika Serikat. Pernyataan itu disampaikan Ketua Bidang Dakwah dan Hubungan Lintas Agama DPP Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhsin Ahmad Alatas kepada itoday, Jumat (9/11/2012).
Habib Muhsin mempertanyakan sikap Said Aqil yang menyatakan Obama lebih akomodatif terhadap Islam daripada Presiden AS sebelumnya.
“Obama itu tak ada ubahnya dengan Presiden AS lainnya, karena harus mengikuti kebijakan AS yang tidak senang dengan dunia Islam. Kalau ada orang Indonesia, termasuk Said Aqil mendukung Obama, berarti berharap dolar dari Obama,” tegas Habib Muhsin.
Menurut Habib Muhsin, tidak aneh jika Said Aqil Siradj memberikan dukungan ke Obama, karena Said mempunyai pikiran liberal yang berkiblat ke AS dan barat.
“Orang-orang liberal termasuk Said Aqil selalu mendukung AS, mendewakan dan menganggap AS paling hebat. Padahal saat ini, AS sedang mengalami kebangkrutan,” ungkap Habib Muhsin.
Habib Muhsin meminta tokoh-tokoh Islam memahami bahwa kebijakan AS, termasuk di bawah Obama, dikendalikan orang-orang Yahudi yang lebih berpihak ke Israel dan memusuhi Islam.
“Kebijakan AS selalu mendukung Israel dan tidak akan mendukung Palestina merdeka. Tokoh-tokoh Islam yang mendukung Obama itu terlalu lugu atau pura-pura tidak tahu,” kritik Habib Muhsin.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Ketua Tanfidziyah PBNU KH Said Aqil Siradj menilai Obama telah menjalankan kebijakan yang lebih akomodatif terhadap negara Muslim. Salah satunya, menetapkan kebijakan untuk menarik tentara AS  dari Irak dan Afghanistan secara bertahap dan menyerahkan kepada otoritas lokal.
Meskipun demikian, Said Aqil memberikan catatan, bahwa kebijakan luar negeri yang dilakukan Obama masih jauh dari harapan umat Islam. “Kebijakan AS di Timur Tengah selama puluhan tahun belum berhasil menciptakan situasi regional yang damai. Kita harapkan Amerika lebih adil dan lebih objektif dalam menyikapi situasi di Timur Tengah,” kata Said.(SALAM-ONLINE.COM)

LMND: “Kami Malu Punya Presiden Seperti Londo Ireng”

SBY setelah menerima gelar Ksatria Salib Agung dari Ratu Inggris
Cita-Cita Kemerdekaan Bangsa Indonesia  Bukanlah  Menyerahkan  Kekayaan  Alam  Bangsa  Kepada  Asing. Karenanya, segenap rakyat harus menolak  Penyerahan  Blok  Tangguh  Kepada  British Petroleum.
Nasionalisasi Tambang Asing adalah untuk Pendidikan  Gratis, Lapangan Kerja dan Upah Layak  Nasional.
Demikian pernyataan sikap mahasiswa yang tergabung dalam LMND.
“Bagi mahasiswa yang paham benar sejarah masa lalu, penghargaan sebuah negara  imperialis Inggris, yang sudah mengeksploitasi  negeri-negeri selatan sejak abad  19, kepada  SBY  selaku  Presiden Indonesia adalah suatu  penghinaan  besar bagi  rakyat  Indonesia,” cetus Ketua Umum LMND Lamen Hendra Saputra dalam rilisnya.
Menurut Hendra, kelakuan SBY ini mirip “de javu” di masa lalu, dimana saat di awal abad 19, diceritakan raja Jawa berkapitulasi di bawah kaki Kerajaan Inggris dengan Gubernur Jenderal Sir Stanford  Raffles sebagai perwakilannya di Indonesia.
“Rakyat  Indonesia  merasa  malu  memiliki Presiden yang lebih mirip dengan ‘Londo Ireng’. Bagi kami dengan menyerahkan ladang Tangguh ke Inggris, SBY sudah melanggar Pasal 33 UUD 1945 dan cita-cita nasional bangsa  ini,” tegasnya.
Seperti halnya Blok Mahakam yang tidak boleh diserahkan ke Total Prancis, “Kami berposisi politik sangat tegas: Bahwa ladang gas Blok Tangguh  juga  tidak  boleh diserahkan ke BP-Inggris (dan sebagian AS). Blok Tangguh di Papua yang memiliki cadangan gas hingga 14 triliun  kaki kubik (TCF) adalah blok yang terkaya di  dunia,” imbuhnya.
Menurutnya, jika ada kendala dalam permodalan maupun teknologi dalam mengelola Blok Tangguh,  bangsa Indonesia memiliki teknokrat dan insinyur handal untuk mengelola Blok ini.
“Karena hanya mereka (teknokrat & politisi) yang bermental inlander –komprador kapitalis imperialis sajalah yang selalu menganggap bahwa bangsa kita tidak memiliki kemampuan,” tandasnya.
“Namun kami yakin bahwa para pekerja pribumi di British Petroleum Indonesia juga tidak semuanya bermental inlander, sehingga jika kelak (British Petroleum) diusir dari Indonesia, sudah selayaknyalah Pertamina yang ambil alih aktivitas mengelola lahan pertambangan di seluruh Indonesia.”
(SALAM-ONLINE.COM)

TEKS PIDATO BUNG TOMO


Bismillahirrohmanirrohim..
MERDEKA!!!

Saudara-saudara rakyat jelata di seluruh Indonesia
terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya
kita semuanya telah mengetahui bahwa hari ini
tentara inggris telah menyebarkan pamflet-pamflet
yang memberikan suatu ancaman kepada kita semua
kita diwajibkan untuk dalam waktu yang mereka tentukan
menyerahkan senjata-senjata yang telah kita rebut dari tangannya tentara jepang
mereka telah minta supaya kita datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan
mereka telah minta supaya kita semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera puitih tanda bahwa kita menyerah kepada mereka

Saudara-saudara
di dalam pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan
bahwa rakyat Indonesia di Surabaya
pemuda-pemuda yang berasal dari Maluku
pemuda-pemuda yang berawal dari Sulawesi
pemuda-pemuda yang berasal dari Pulau Bali
pemuda-pemuda yang berasal dari Kalimantan
pemuda-pemuda dari seluruh Sumatera
pemuda Aceh, pemuda Tapanuli, dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di surabaya ini
di dalam pasukan-pasukan mereka masing-masing
dengan pasukan-pasukan rakyat yang dibentuk di kampung-kampung
telah menunjukkan satu pertahanan yang tidak bisa dijebol
telah menunjukkan satu kekuatan sehingga mereka itu terjepit di mana-mana

hanya karena taktik yang licik daripada mereka itu saudara-saudara
dengan mendatangkan presiden dan pemimpin2 lainnya ke Surabaya ini
maka kita ini tunduk utuk memberhentikan pentempuran
tetapi pada masa itu mereka telah memperkuat diri
dan setelah kuat sekarang inilah keadaannya

Saudara-saudara kita semuanya
kita bangsa indonesia yang ada di Surabaya ini
akan menerima tantangan tentara inggris itu
dan kalau pimpinan tentara inggris yang ada di Surabaya
ingin mendengarkan jawaban rakyat Indoneisa
ingin mendengarkan jawaban seluruh pemuda Indoneisa yang ada di Surabaya ini
dengarkanlah ini tentara inggris
ini jawaban kita
ini jawaban rakyat Surabaya
ini jawaban pemuda Indoneisa kepada kau sekalian

hai tentara inggris
kau menghendaki bahwa kita ini akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu
kau menyuruh kita mengangkat tangan datang kepadamu
kau menyuruh kita membawa senjata2 yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan kepadamu
tuntutan itu walaupun kita tahu bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita
untuk menggempur kita dengan kekuatan yang ada
tetapi inilah jawaban kita:
selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah
yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih
maka selama itu tidak akan kita akan mau menyerah kepada siapapun juga

Saudara-saudara rakyat Surabaya, siaplah! keadaan genting!
tetapi saya peringatkan sekali lagi
jangan mulai menembak
baru kalau kita ditembak
maka kita akan ganti menyerang mereka itukita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin merdeka

Dan untuk kita saudara-saudara
lebih baik kita hancur lebur daripada tidak merdeka
semboyan kita tetap: merdeka atau mati!

Dan kita yakin saudara-saudara
pada akhirnya pastilah kemenangan akan jatuh ke tangan kita
sebab Allah selalu berada di pihak yang benar
percayalah saudara-saudara
Tuhan akan melindungi kita sekalian

ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !! ALLAHU AKBAR !!

MERDEKA !!! MERDEKA !!! MERDEKA !!! MERDEKA !!!

Selasa, 06 November 2012

Nazreen Nawaz: Kapitalisme Melakukan Dehumanisasi Terhadap Perempuan Indonesia



PADA hari Senin, 29 Oktober kemarin, banyak media Indonesia dan Asia, termasuk kantor berita ANTARA dan Jakarta Post memberitakan tentang iklan kontroversial di Malaysia terkait buruh migran Indonesia, dimana bunyi iklan provokatif ini, “Indonesian maids now on SALE!”. Wajar saja iklan ini langsung menimbulkan kemarahan publik Indonesia dan mendapat kecaman keras dari kedua pemerintahan, Indonesia dan Malaysia. Mantan wakil ketua DPR, Zaenal Ma’arif memberi sebuah pernyataan yang menggarisbawahi bahwa diobralnya tenaga kerja Indonesia merupakan realitas yang memang terjadi, bukan sekadar iklan belaka, ia mempertanyakan kenapa pemerintah Indonesia berpura-pura kaget dan mengecam saat mereka telah lama mengetahui kondisi menyedihkan dari tenaga kerja Indonesia di negeri orang. Sekitar 2,5 juta buruh migran Indonesia di Malaysia -dimana hampir 80%-nya adalah perempuan- dan jutaan lainnya diberbagai negara, telah diperlakukan seperti layaknya barang dagangan dan harus menghadapi penyiksaan, pelecehan bahkan pembunuhan oleh majikan mereka.Ini sesungguhnya adalah dehumanisasi massal.
Terlepas dari semua ini, pada bulan Juli 2012 lalu pemerintah Indonesia justru membanggakan capaian arus masuk remitansi yang dibawa oleh para TKI itu ke dalam negeri dimana mencapai 65 triliun Rupiah, ini dianggap sebagai kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jumlah besar perempuan Indonesia yang dipaksa bermigrasi akibat belenggu kemiskinan adalah paradoks bagi Indonesia yang tengah dipuji sebagai kekuatan ekonomi baru Asia oleh banyak negara-negara Barat karena prestasi pertumbuhan ekonominya. Hal ini mencerminkan karakter Kapitalisme yang menyediakan kekayaan untuk beberapa gelintir pihak namun membiarkan mayoritas pihak yang lemah kelaparan.
Di Bangladesh, Pakistan dan kawasan lain di dunia Muslim, jutaan perempuan juga harus menghadapi kejamnya eksploitasi ekonomi untuk menyambung hidup demi keluarganya akibat sistem ekonomi Kapitalis buatan manusia yang gagal dan justru melahirkan kemiskinan massal, yang memperlakukan kaum perempuannya seperti komoditas ekonomi dan telah gagal menciptakan lapangan kerja yang memadai bagi kaum laki-laki di masyarakat agar bisa memelihara keluarga mereka dengan kecukupan.
Dr Nazreen Nawaz The Women’s Representative of the Central Media Office of Hizb-ut Tahrir memberi pernyataan sebagai respon dari fenomena dehumanisasi perempuan di dunia Muslim sebagai berikut :
1. Terlepas dari kecaman pemerintah Indonesia terhadap iklan di Malaysia ini, gagalnya kebijakan ekonomi Indonesia telah mendorong jutaan rakyatnya pada belenggu kemiskinan dan menciptakan pengangguran massal kaum lelaki, dan akhirnya memaksa banyak perempuan mencari pekerjaan ke luar negeri untuk bertahan hidup dan melempangkan jalan bagi eksploitasi ekonomi dan penganiayaan. 1 dari 54 perempuan Indonesia harus bekerja di luar negeri untuk membantu keuangan keluarga, meninggalkan anak-anak mereka, dan menyebabkan mereka harus mengkompromikan peran penting mereka sebagai ibu dan pemelihara generasi masa depan. Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia telah gagal mengatasi persoalan kemiskinan ekstrim dalam masyarakatnya, memberikan bukti yang tidak terbantahkan sesatnya dasar dan klaim Kapitalisme, bahwa “pertumbuhan ekonomi adalah sarana utama meningkatkan kesejahteraan masyarakat”. Alih-alih menghasilkan kesejahteraan bagi masyarakat dan meningkatkan standar hidup mereka, sistem ekonomi Kapitalis yang diadopsi Indonesia dalam realitanya justru memperlebar kesenjangan sosial dan memperburuk tingkat kemiskinan. Sistem kapitalis telah berkali-kali terbukti hanya memusatkan kekayaan pada tangan segentir orang dan memiskinankan rakyat secara massal.
2. Sistem Kapitalis yang diterapkan di Barat, di Indonesia, Malaysia dan dunia Muslim lainnya memandang segala sesuatu hanya sebagai masalah permintaan dan penawaran, dan bagaimana memperoleh keuntungan sebagai tujuan utama masyarakat. Pandangan ini telah mendehumanisasikan baik perempuan maupun laki-laki menjadi tidak lebih dari sekedar komoditas ekonomi yang membawa keuntungan finansial untuk negara mereka – yang bisa digunakan dan dilecehkan sekehendak negaranya- tanpa mempedulikan dampak fisik dan mental yang berbahaya pada individu dan konsekuensi sosial yang merugikan terhadap unit keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Ini adalah ideologi yang secara konsisten menempatkan keuntungan materi di atas kepentingan rakyat, dan masalah keuangan di atas kepentingan keluarga. Selain itu, tingginya remitansi dari tenaga kerja wanita adalah bukan tanda keberhasilan pemerintah melainkan justru tanda kegagalan negara yang tidak mampu menyediakan kesejahteraan bagi perempuan, juga tidak mampu memberantas kemiskinan pada masyarakatnya.
3. Sangat kontras dengan Kapitalisme, Islam tidak memandang perempuan sebagai komoditi ekonomi, melainkan sebagai manusia yang harus dilindungi dan selalu difasilitasi secara finansial oleh kerabat laki-laki mereka ataupun oleh negara sehingga mereka bisa memenuhi peran vital mereka sebagai istri dan ibu, sementara di saat yang sama Islam juga mengijinkan perempuan untuk mencari pekerjaan jika mereka menginginkannya. Namun perempuan harus berada dalam kondisi terbebas dari tekanan ekonomi dan sosial dalam bekerja, sehingga tanggung jawab rumah mereka tidak terganggu. Kaum perempuan juga harus terbebas dari kondisi yang menindas mereka berperan ganda sebagai pencari nafkah sekaligus pengurus rumah tangga untuk keluarga mereka.
4. Jutaan buruh migran perempuan Indonesia sebagaimana jutaan perempuan lainnya yang juga menghadapi eksploitasi ekonomi di seluruh dunia Islam hari ini, akan memiliki kisah yang sama sekali berbeda di bawah naungan sistem Khilafah yang sangat kredibel dan telah teruji dalam waktu yang lama dalam menangani kemiskinan sekaligus tetap menjaga kehormatan perempuan. Ini adalah negara yang menerapkan sistem ekonomi yang sehat yang menolak model keuangan cacat Kapitalis yang berbasis bunga, melarang penimbunan kekayaan atau privatisasi sumberdaya alam dan melarang asing berinvestasi besar dalam pembangunan infrastruktur, pertanian, industri dan teknologi. Pondasi kebijakannya diarahkan untuk mengupayakan distribusi kekayaan yang efektif dalam menjamin kebutuhan pokok semua warga negaranya, di saat yang sama juga meletakkan produktivitas ekonomi yang sehat untuk mangatasi pengangguran massal dan memungkinkan individu untuk mendapat kemewahan. Hal ini akan memungkinkan kaum laki-laki memenuhi kewajibannya untuk menafkahi keluargnya, sedangkan di saat yang sama negara diwajibkan untuk menafkahi kaum perempuan yatim yang tidak lagi memiliki kerabat laki-laki yang menafkahi mereka.
Kami menyeru anda sekalian wahai perempuan Indonesia, Malaysia dan seluruh dunia Islam untuk mendukung pentingnya kewajiban berjuang demi kembalinya Khilafah yang akan membentuk Khalifah -seorang pemimpin yang tulus, yang akan mengangkat beban ekonomi yang terlampau berat dari punggung-punggung umat Islam dan menempatkannya di atas bahunya yang kuat. Kami menyeru anda sekalian untuk bergabung dalam perjuangan politik mulia ini yang menjanjikan imbalan yang besar dari Allah Swt, Sang Pencipta, dan yang akan mentransformasikan kaum perempuan dari sekedar komoditi ekonomi menjadi manusia bermartabat, terhormat dan terlindungi, dimana di dalam Islam seorang perempuan akan mendapatkan itu semua tanpa berkurang sedikitpun.
((الر كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ))
“Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”
[TQS. Ibrahim: 1]

  
Dr. Nazreen Nawaz
Hizb-ut Tahrir Central Media Representative
ISLAMPOS.com

Kamis, 01 November 2012

Alasan Ilmiah di Balik Larangan Khalwat Pria dan Wanita


PERINTAH untuk tidak berkhalwat (berdua-duaan) antara seorang pria dan wanita bukan mahram selama ini dipatuhi seorang mukmin sebagai ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tapi, jarang dari kita yang mengetahui alasan ilmiah di balik perintah itu.
Kenapa hal tersebut dilarang dan dianggap berbahaya oleh syariat Islam? Bagian tubuh mana yang ternyata berpengaruh terhadap kondisi khalwat itu?
Baru-baru ini, sebuah penelitian membuktikan bahaya berkhalwat tersebut.
Para peneliti di Universitas Valencia menegaskan bahwa seorang yang berkhalwat dengan wanita menjadi daya tarik yang akan menyebabkan kenaikan sekresi hormon kortisol. Kortisol adalah hormon yang bertanggung jawab terjadinya stres dalam tubuh. Meskipun subjek penelitian mencoba untuk melakukan penelitian atau hanya berpikir tentang wanita yang sendirian dengannya hanya dalam sebuah simulasi penelitian. Namun hal tersebut tidak mampu mencegah tubuh dari sekresi hormon tersebut.
“Cukuplah anda duduk selama lima menit dengan seorang wanita. Anda akan memiliki proporsi tinggi dalam peningkatan hormon tersebut,” inilah temuan studi ilmiah baru-baru ini yang dimuat pada Daily Telegraph!
Para ilmuwan mengatakan bahwa hormon kortisol sangat penting bagi tubuh dan berguna untuk kinerja tubuh tetapi dengan syarat mampu meningkatkan proporsi yang rendah, namun jika meningkatnya hormon dalam tubuh dan berulang terus proses tersebut, maka yang demikian dapat menyebabkan meningkatnya nafsu seksual.
Bentuk yang menyerupai alat proses hormon penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tegangan yang tinggi hanya terjadi ketika seorang laki-laki berduaan dengan lawan jenis (bukan mahram), dan tegangan tersebut akan terus meningkat pada saat wanitanya memiliki daya tarik lebih besar!
Para peneliti mengatakan bahwa ketika ada lawan jenis di sekitar pria, sang pria kemungkinan besar membayangkan bagaimana mulai membangun hubungan dengan sang wanita. Dan dalam penelitian lain, para ilmuwan menekankan bahwa situasi ini jika diulang (artinya jika keadaan seperti itu dibiarkan), bukan cuma mustahil akan bermunculan berbagai penyakit kronis, masalah psikologis dan kehancuran moral yang teramat parah tingkatnya, tetapi sudah memasuki hal yang pasti.
Rasulullah SAW Mengharaman Khalwat
Kita semua tahu hadits yang terkenal yang mengatakan: “Tidaknya ada orang yang seorang laki-laki berkhlawat dengan wanita kecuali setan adalah yang ketiga, hadits ini menegaskan diharamkannya berkhalwat bagi seorang pria dengan wanita asing atau bukan mahramnyaI . karena itu Nabi saw melalui syariat ini menginginkan kita menghindari banyak penyakit sosial dan fisik.
Ketika seorang beriman mampu menghindari diri dari melihat wanita (yang bukan mahram) dan menghindari diri dari berkhalwat dengan mereka, maka ia mampu mencegah penyebaran amoralitas dan dengan demikian melindungi masyarakat dari penyakit epidemi dan masalah sosial, dan mencegah individu dari berbagai penyakit …
Kami sampaikan kepada mereka yang tidak puas dengan agama kami yang hanif: Bukankah Islam sebagai agama layak dihormati dan diikuti?islampos

Cita Rasa Ajaib Yang Berasal Dari Lapisan Kerak Bumi


“Dan suatu tanda (kebesaran ALLAH) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari itu (biji-bijian) itu mereka makan. Dan Kami Jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami Pancarkan padanya beberapa mata air, agar mereka dapat makan  buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur? (QS. YaSin: 33-35)

APAPUN, semua hal yang Allah ciptakan adalah sesuatu yang sangat sempurna. Dari individu sampai pada sebuah sistem, bahkan sebuah tumbuhan pun memiliki tingkat kecerdasan tinggi yang bahkan hingga saat ini pengetahuan serta teknologi mana pun belum ada yang sanggup menandinginya.
Jika kita mencoba untuk membentuk dedaunan pohon tiruan, pastilah kita membutuhkan usaha yang keras, dan adalah hal yang mustahil bagi kita untuk menghasilkan rasa seperti yang dihasilkan oleh pepohonan tersebut. Merenungi hal itu, mari kita membahas kemampuan menakjubkan sebuah pohon—ciptaan luar biasa Allah Swt.
Ternyata adalah hal tersembunyi yang begitu sangat mengagumkan bahwa dari sebuah bibit mengandung banyak hal mengenai wujud tanaman, bentuk, struktur, karakteristik, warna atau bahkan jumlah dari dedaunannya, jika berbuah maka akan berbeda lagi mengenai karakteristik dan struktur buah-buahan tersebut.
Disamping rasa dan bau yang beragam, buah juga merupakan keajaiban dari segi estetika. Mereka sangat pas memenuhi langit-langit mulut kita, menyediakan apa yang dibutuhkan oleh tubuh seperti vitamin yang dimilikinya merupakan salah satu  kebjiaksanaan dari suatu penciptaan buah. Ditambah lagi, dari segi estetika, buah memiliki penampilan yang sangat menarik dengan beragam warna.
Kemasannya pun, seperti jeruk dan pisang yang hanya dianggap sebagai lapisan buah  oleh kebanyakan orang sangat cantik dan mudah dikupas. Cita rasa serta baunya pun spektakuler, contohnya jeruk, ada yang terasa masam, ada pula yang terasa manis, begitu pun dengan baunya ada yang wangi ada pula yang tidak. Bisa saja  warnanya gelap, akan tetapi setiap buah memiliki kecantikan warnanya masing-masing dan bebauan yang unik semua mereka hasilkan dari bahan yang berasal dari tanah serta lumpur, walaupun tanah berbau tidak enak namun pepohonan mencerna bahan tersebut melalui proses kimia menjadikan setiap buah memiliki rasa dan baunya masing-masing.
Informasi Rasa Dan Bau Dalam Pepohonan
Pertanyaan bagaimana pohon-pohon ini bisa mengetahui bau serta rasa dari masing-masing buah, karena konsep seperti “rasa yang enak” atau “bau yang sedap” hanya dimiliki manusia, dan pepohonan tidak mengetahui apakah rasa itu enak atau bau itu sedap dengan sendirinya.
Mereka harus memiliki konsep tentang estetika, apakah rasa ini enak menurut langit-langit di mulut atau apakah baunya sedap. Manusia perlu mempelajari kombinasi apa saja yang mereka sukai, rasa apa yang ia sukai, atau seperti apakah anatomi yang lidah mereka miliki, setelah mempelajari ini, pepohonan melakukan hal yang sama seperti yang telah kita sebut tadi dan melakukan proses kimia terhadap zat zat yang didapatkannya dari tanah.
Kemampuan yang sangat sempurna ini tidak hanya terbatas pada bau, rasa atau warna. Pohon yang terlihat hanya seperti kayu itu juga tahu jenis-jenis vitamin apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh manusia dan menempatkannya pada buah yang mereka hasilkan. Dan jika kita amati lebih dekat, kita melihat vitamin-vitamin ini dirancang sesuai dengan musim yang ada : buah seperti jeruk, jeruk kepruk, anggur di musim dingin mengandung  lebih banyak  vitamin C dibandingkan saat musim panas dan ini bertujuan untuk menyediakan manusia vitamin C, guna mencegah flu.
Sekarang Bagaimana Pohon Yang Terlihat Hanya Seperti Kayu Itu Mengetahui  Semua Ini?  
Belum ada satu pun penemuan yang bisa menumbuhkan buah dari tanah. Satu hal yang bisa dihasilkan saat ini adalah baunya. Kita bisa menghasilkan bebauan setelah melalui proses yang sulit di dalam laboratorium. parfum juga dihasilkan dengan cara ini. tetapi parfum sendiri tidak sepenuhnya menggunakan bahan tiruan tetapi menggunakan sari tumbuhan dengan bau yang begitu sedap, manusia tidak mempunyai kemampuan untuk menghasilkan bau seperti yang dihasilkan pepohonan atau tanaman , apapun jenis teknologi dan pengetahuan yang ada saat ini. Untuk itulah pepohonan memiliki tingkat kecerdasan, pengetahuan dan teknologi yang tidak bisa dimiliki manusia.
Hanya ada satu penjelasan dari situasi ini : Allah Yang Maha Perkasa, yang memiliki kesempurnaan dan kebijaksanaan tinggi, pengetahuan tak terbatas, dan kekuatan untuk menciptakan pepohonan. Salah satu tugas dari pepohonan adalah menyediakan buah untuk manusia dan mereka memenuhi tugas tersebut dengan sangat sukses, semenjak pertama kali Allah menciptakan mereka. mereka menyediakan hal yang paling lezat dan sedap yang bisa dimakan dari sesuatu yang tidak sedap seperti tanah.islampos