Shakespeare
mengibaratkan arti sebuah nama bagi seseorang sebagai sebuah kata
buatan manusia yang tak bermakna. Ia mengibaratkan sekuntum bunga mawar
yang akan tetap harum meski namanya bukan “mawar”. Sebab, nama seseorang
tidak menentukan baik atau buruk kualitas pribadinya.
Sayangnya opini Shakespeare mengenai nama tidak berlaku dalam dunia .
Bagi sebuah , nama adalah salah satu faktor penentu dalam menentukan
keberhasilan. Nama sebuah perusahaan, merek, produk, atau layanan dapat
menjadi sebuah ‘label’ yang menjelaskan seperti apakah perusahaan,
merek, produk, atau layanan tersebut. Nama yang baik dapat beperan
sebagai pendorong bagi calon pelanggan potensial untuk membeli produk
atau layanan yang ditawarkan, atau bisa juga tertarik untuk menjadi
mitra . Sebuah nama yang baik juga berperan sebagai sebuah ‘papan iklan’
yang lebih efektif daripada iklan konvensional.
Dan yang paling penting bagi sebuah nama adalah hal pertama yang
dapat membedakan kita dari para pesaing dan dapat membangkitkan emosi
tertentu bagi para pelanggan. Keterkaitan secara emosional antara Anda
dengan pelanggan adalah sebuah aset yang harus dibangun dan terus
menerus dipupuk karena hal tersebut akan membuat pelanggan selalu
teringat dengan kita dan akan kembali datang untuk seterusnya. Jadi
jangan anggap remeh peran sebuah nama dalam kita.
Sebelum memilih atau menciptakan sebuah nama, terdapat beberapa
faktor yang sebaiknya dipertimbangkan. Yang pertama ialah jenis perasaan
atau emosi apa yang Anda ingin pelanggan rasakan jika nama Anda
disebut. Yang kedua ialah strategi penempatan Anda. Yang ketiga ialah
nama-nama apa sajakah yang digunakan oleh para kompetitor Anda.
Membuat atau memilih nama yang baik dan efektif bagi suatu perusahaan
baru, misalnya, akan lebih sulit daripada membuat nama yang bagus untuk
seorang bayi yang baru lahir. Sangat kecil kemungkinan akan ada
orangtua lain yang akan menuntut atau menyeret Anda ke meja hijau jika
nama anak Anda sama dengan nama yang digunakan untuk anak mereka. Hal
yang berbeda bisa terjadi pada dua perusahaan yang menggunakan nama yang
sama atau menggunakan nama yang sama untuk merek produk yang mereka
luncurkan karena nama dalam biasanya terlindungi oleh hak merek.
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat digunakan dalam membuat atau menciptakan nama bagi baru Anda:
1. Pilihlah kata yang spesifik dan khas karena kata yang terlalu umum
atau general akan membuat Anda sulit dikenali. Hindari kata yang
terlalu umum atau sulit dikenali seperti, “Katering Bu Sri”. Bayangkan
betapa banyak orang yang memiliki nama Sri. Akan sulit bagi calon
pelanggan untuk menemukan Anda dan yang lebih utama lagi ialah
nama-nama yang terlalu umum seperti itu lebih sulit untuk diingat para
pelanggan dan memiliki peluang yang lebih kecil untuk dapat dijadikan
merek dagang.
2. Hindari nama umum yang jelas-jelas menggambarkan jenis produk
atau layanan tertentu, seperti “Perusahaan Air Mineral dalam Botol” atau
“Usaha Layanan Antar Makanan Cina”.
3. Lazimnya Anda harus menghindari pula nama-nama yang lekat dengan
letak geografis. Akan sulit bagi anda untuk mengganti nama jika Anda
kelak suatu saat memutuskan untuk memperluas usaha ke tempat lain atau
berpindah lokasi usaha ke kota lain, misalnya. Tentunya terdapat
beberapa pengecualian, contohnya Anda lebih memilih untuk menonjolkan
selera atau nuansa lokal pada usaha Anda. Makna pemilihan nama yang
berkenaan dengan letak geografis adalah pilihan yang tidak terhindarkan.
4. Sebisa mungkin lepaskan visi jangka panjang Anda dengan tidak membatasi jajaran layanan atau produk Anda di masa datang.
5. Cobalah untuk menggunakan kata yang singkat, hanya terdiri dari
beberapa suku kata dan relatif mudah bagi orang untuk mengucapkannya
dengan benar. Sebuah nama yang terlalu sulit dilafalkan akan membuat
pelanggan malas menyebutkannya dan bahkan akan melupakannya.
sumber
49.81/4912. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Umar bin Hafsh Al Waki'i telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail telah menceritakan kepada kami bapakku dari Thalhah bin 'Ubaidullah bin Kariz dari Ummu Ad Darda' dari Abu Ad Darda' dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.'
Sabtu, 19 Januari 2013
Bermimpi dan Bekerja…
Ada
orang yang seharian bekerja, ada yang seharian bermimpi dan ada yang
mengawali hari dengan bemimpi kemudian mengisi sisa harinya dengan
bekerja untuk mewujudkan mimpinya. Salah satu dari tiga jenis orang ini
pasti ada yang cocok dengan Anda, tetapi yang mana ?
Perusahaan
tempat Anda bekerja pasti menginginkan Anda menjadi orang jenis
pertama, yaitu orang yang mengisi harinya dengan bekerja dan bekerja.
Orang yang tidak berfikir neko-neko, waktu dan pikirannya terkooptasi penuh oleh dunia kerjanya sehingga tidak sempat berfikir yang lain.
Kalau
toh mempunyai cita-cita, cita-citanya sebatas jenjang karir yang sudah
diplot di instansi atau perusahaan tempatnya bekerja. Karena perusahaan
atau instansi suka dengan orang yang seperti ini, mereka menyebut Anda
sebagai karyawan atau pegawai yang berdedikasi tinggi.
Tidak ada yang salah dengan ini, bila
ini memang pilihan Anda dengan sadar bahwa inilah yang hendak Anda
lakukan sampai akhir karier Anda. Yang perlu Anda pikirkan tinggal
bagaimana atau apa yang Anda akan lakukan ketika karier Anda berakhir ?
Ketika pengabdian Anda dipandang cukup sudah oleh perusahaan atau
instansi tempat Anda bekerja ?, ketika dedikasi Anda sudah tidak
diperlukan lagi !.
Golongan kedua adalah orang yang bermimpi sepanjang hari. Dia tidak harus pengangguran, bisa saja dia punya pekerjaan full time
yang menyibukkan fisik dia sepanjang hari - tetapi hati dia di tempat
yang lain. Dia bekerja hanya untuk memperoleh gaji, status atau motif
yang lain.
Dia
memiliki mimpi-mimpi yang tidak nyambung dengan pekerjaannya, tetapi
juga tidak punya keberanian untuk meninggalkan pekerjaan dan mewujudkan
mimpi-mimpinya.
Orang jenis kedua ini biasanya nanggung, atasan tempat Anda bekerja mudah melihat Anda sebagai karyawan yang kurang berdedikasi. Sebabnya adalah Anda tidak terlalu excited dengan pekerjaan dan jenjang karier Anda, Anda punya mimpi yang lain.
Bila Anda masuk kategori orang yang kedua ini, Anda harus fair kepada tempat Anda bekerja dan juga pada diri Anda. Anda tidak bisa berlama-lama dengan kondisi mendua demikian, suatu saat Anda harus putuskan.
Anda
bisa putuskan mimpi Anda, dan fokus pada pekerjaan Anda. Atau Anda
putuskan pekerjaan Anda untuk mengejar mimpi-mimpi Anda. Bila yang
pertama yang Anda pilih , maka Anda akan menjadi orang jenis pertama
lengkap dengan konsekwensinya. Bila yang kedua yang Anda pilih, maka
Anda akan menjadi orang jenis ketiga juga lengkap dengan resikonya.
Orang
jenis ketiga ini adalah orang yang memulai harinya dengan mimpi,
kemudia bekerja keras sepanjang sisa harinya untuk merealisasikan
mimpinya.
Namanya juga mimpi, awalnya memang serba tidak jelas. Mimpi itu seperti snapshot – snapshot foto dari beberapa kejadian yang belum nyambung satu sama lain. Maka pekerjaan pertama Anda dengan mimpi Anda adalah merangkai snapshot-snapshot tersebut menjadi rangkaian foto yang menggambarkan sesuatu yang lebih jelas.
Bila gambaran tersebut sudah begitu jelas bagi Anda, itulah sudah terjadi metamorphosis
dari mimpi Anda menjadi visi Anda. Tantangan berikutnya tinggal Anda
bekerja keras lagi untuk menjabarkan visi menjadi strategi dan aksi.
Pada
tahap implementasi ke strategi dan aksi inilah risiko demi resiko
bermunculan. Betapa banyak ide cemerlang yang tidak menghasilkan apa-apa
karena dia tidak dituangkan dalam strategy yang tepat dan aksi yang
paripurna.
Resiko menjadi lebih besar lagi manakala apa yang Anda visikan adalah hasil proses ide kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang unique, yang belum pernah dilakukan atau diciptakan oleh orang sebelumnya. Andalah orang pertama itu, Andalah yang babat alas untuk membuat peta wilayah baru – Anda harus siap diterkam harimau, dipatok ular dan digigit serangga ganas.
Resiko
memang besar, tetapi bila Anda berhasil maka rasa puas dan syukur Anda
insyaAllah juga lebih besar. Andalah pionir yang banyak-banyak
dibutuhkan negeri ini untuk mengolah segala sumber daya yang melimpah,
Andalah pahlawan yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja dan
mencegah kemiskinan di negeri yang mestinya kaya ini.
Maka
beranilah bermimpi, tetapi tidak berhenti hanya bermimpi. Beranilah
memulai dengan bermimpi tetapi kemudian isilah hari-hari Anda dengan
kerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. InsyaAllah.
sumber
sumber
Langganan:
Postingan (Atom)