Sabtu, 19 Januari 2013

Memilih Nama Usaha yang Sesuai dan Tepat

memilih nama bisnisShakespeare mengibaratkan arti sebuah nama bagi seseorang sebagai sebuah kata buatan manusia yang tak bermakna. Ia mengibaratkan sekuntum bunga mawar yang akan tetap harum meski namanya bukan “mawar”. Sebab, nama seseorang tidak menentukan baik atau buruk kualitas pribadinya.
Sayangnya opini Shakespeare mengenai nama tidak berlaku dalam dunia . Bagi sebuah , nama adalah salah satu faktor penentu dalam menentukan keberhasilan. Nama sebuah perusahaan, merek, produk, atau layanan dapat menjadi sebuah ‘label’ yang menjelaskan seperti apakah perusahaan, merek, produk, atau layanan tersebut. Nama yang baik dapat beperan sebagai pendorong bagi calon pelanggan potensial untuk membeli produk atau layanan yang ditawarkan, atau bisa juga tertarik untuk menjadi mitra . Sebuah nama yang baik juga berperan sebagai sebuah ‘papan iklan’ yang lebih efektif daripada iklan konvensional.
Dan yang paling penting bagi sebuah nama adalah hal pertama yang dapat membedakan kita dari para pesaing dan dapat membangkitkan emosi tertentu bagi para pelanggan. Keterkaitan secara emosional antara  Anda dengan pelanggan adalah sebuah aset yang harus dibangun dan terus menerus dipupuk karena hal tersebut akan membuat pelanggan selalu teringat dengan  kita dan akan kembali datang untuk seterusnya. Jadi jangan anggap remeh peran sebuah nama dalam  kita.
Sebelum memilih atau menciptakan sebuah nama, terdapat beberapa faktor yang sebaiknya dipertimbangkan. Yang pertama ialah jenis perasaan atau emosi apa yang Anda ingin pelanggan rasakan jika nama  Anda disebut. Yang kedua ialah strategi penempatan  Anda. Yang ketiga ialah nama-nama apa sajakah yang digunakan oleh para kompetitor Anda.
Membuat atau memilih nama yang baik dan efektif bagi suatu perusahaan baru, misalnya, akan lebih sulit daripada membuat nama yang bagus untuk seorang bayi yang baru lahir. Sangat kecil kemungkinan akan ada orangtua lain yang akan menuntut atau menyeret Anda ke meja hijau jika nama anak Anda sama dengan nama yang digunakan untuk anak mereka. Hal yang berbeda bisa terjadi pada dua perusahaan yang menggunakan nama yang sama atau menggunakan nama yang sama untuk merek produk yang mereka luncurkan karena nama dalam  biasanya terlindungi oleh hak merek.
Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat digunakan dalam membuat atau menciptakan nama bagi  baru Anda:
1. Pilihlah kata yang spesifik dan khas karena kata yang terlalu umum atau general akan membuat  Anda sulit dikenali. Hindari kata yang terlalu umum atau sulit dikenali seperti, “Katering Bu Sri”. Bayangkan betapa banyak orang yang memiliki nama Sri. Akan sulit bagi calon pelanggan untuk menemukan  Anda dan yang lebih utama lagi ialah nama-nama yang terlalu umum seperti itu lebih sulit untuk diingat para pelanggan dan memiliki peluang yang lebih kecil untuk dapat dijadikan merek dagang.
2.  Hindari nama umum yang jelas-jelas menggambarkan jenis produk atau layanan tertentu, seperti “Perusahaan Air Mineral dalam Botol” atau “Usaha Layanan Antar Makanan Cina”.
3. Lazimnya Anda harus menghindari pula nama-nama yang lekat dengan letak geografis. Akan sulit bagi anda untuk mengganti nama  jika Anda kelak suatu saat memutuskan untuk memperluas usaha ke tempat lain atau berpindah lokasi usaha ke kota lain, misalnya. Tentunya terdapat beberapa pengecualian, contohnya Anda lebih memilih untuk menonjolkan selera atau nuansa lokal pada usaha Anda. Makna pemilihan nama yang berkenaan dengan letak geografis adalah pilihan yang tidak terhindarkan.
4. Sebisa mungkin lepaskan visi jangka panjang  Anda dengan tidak membatasi jajaran layanan atau produk Anda di masa datang.
5. Cobalah untuk menggunakan kata yang singkat, hanya terdiri dari beberapa suku kata dan relatif mudah bagi orang untuk mengucapkannya dengan benar. Sebuah nama  yang terlalu sulit dilafalkan akan membuat pelanggan malas menyebutkannya dan bahkan akan melupakannya.

sumber

Bermimpi dan Bekerja…

Ada orang yang seharian bekerja, ada yang seharian bermimpi dan ada yang mengawali hari dengan bemimpi kemudian mengisi sisa harinya dengan bekerja untuk mewujudkan mimpinya. Salah satu dari tiga jenis orang ini pasti ada yang cocok dengan Anda, tetapi yang mana ?

Perusahaan tempat Anda bekerja pasti menginginkan Anda menjadi orang jenis pertama, yaitu orang yang mengisi harinya dengan bekerja dan bekerja. Orang yang tidak berfikir neko-neko, waktu dan pikirannya terkooptasi penuh oleh dunia kerjanya sehingga tidak sempat berfikir yang lain.

Kalau toh mempunyai cita-cita, cita-citanya sebatas jenjang karir yang sudah diplot di instansi atau perusahaan tempatnya bekerja. Karena perusahaan atau instansi suka dengan orang yang seperti ini, mereka menyebut Anda sebagai karyawan atau pegawai yang berdedikasi tinggi.

Tidak ada yang salah dengan ini,  bila ini memang pilihan Anda dengan sadar bahwa inilah yang hendak Anda lakukan sampai akhir karier Anda. Yang perlu Anda pikirkan tinggal bagaimana atau apa yang Anda akan lakukan ketika karier Anda berakhir ? Ketika pengabdian Anda dipandang cukup sudah oleh perusahaan atau instansi tempat Anda bekerja ?, ketika dedikasi Anda sudah tidak diperlukan lagi !.

Golongan kedua adalah orang yang bermimpi sepanjang hari. Dia tidak harus pengangguran, bisa saja dia punya pekerjaan full time yang menyibukkan fisik dia sepanjang hari - tetapi hati dia di tempat yang lain. Dia bekerja hanya untuk memperoleh gaji, status atau motif yang lain.

Dia memiliki mimpi-mimpi yang tidak nyambung dengan pekerjaannya, tetapi juga tidak punya keberanian untuk meninggalkan pekerjaan dan mewujudkan mimpi-mimpinya.

Orang jenis kedua ini biasanya nanggung, atasan tempat Anda bekerja mudah melihat Anda sebagai karyawan yang kurang berdedikasi. Sebabnya adalah Anda tidak terlalu excited dengan pekerjaan dan jenjang karier Anda, Anda punya mimpi yang lain.

Bila Anda masuk kategori orang yang kedua ini, Anda harus fair kepada tempat Anda bekerja dan juga pada diri Anda. Anda tidak bisa berlama-lama dengan kondisi  mendua demikian, suatu saat Anda harus putuskan.

Anda bisa putuskan mimpi Anda, dan fokus pada pekerjaan Anda. Atau Anda putuskan pekerjaan Anda untuk mengejar mimpi-mimpi Anda. Bila yang pertama yang Anda pilih , maka Anda akan menjadi orang jenis pertama lengkap dengan konsekwensinya. Bila yang kedua yang Anda pilih, maka Anda akan menjadi orang jenis ketiga juga lengkap dengan resikonya.

Orang jenis ketiga ini adalah orang yang memulai harinya dengan mimpi, kemudia bekerja keras sepanjang sisa harinya untuk merealisasikan mimpinya.

Namanya juga mimpi, awalnya memang serba tidak jelas. Mimpi itu seperti snapshot – snapshot foto dari beberapa kejadian yang belum nyambung satu sama lain. Maka pekerjaan pertama Anda dengan mimpi Anda adalah merangkai snapshot-snapshot tersebut menjadi rangkaian foto yang menggambarkan sesuatu yang lebih jelas.

Bila gambaran tersebut sudah begitu jelas bagi Anda, itulah sudah terjadi metamorphosis dari mimpi Anda menjadi visi Anda. Tantangan berikutnya tinggal Anda bekerja keras lagi untuk menjabarkan visi menjadi strategi dan aksi.

Pada tahap implementasi ke strategi dan aksi inilah risiko demi resiko bermunculan. Betapa banyak ide cemerlang yang tidak menghasilkan apa-apa karena dia tidak dituangkan dalam strategy yang tepat dan aksi yang paripurna.

Resiko menjadi lebih besar lagi manakala apa yang Anda visikan adalah hasil proses ide kreatif untuk menghasilkan sesuatu yang unique, yang belum pernah dilakukan atau diciptakan oleh orang sebelumnya. Andalah orang pertama itu, Andalah yang babat alas untuk membuat peta wilayah baru – Anda harus siap diterkam harimau, dipatok ular dan digigit serangga ganas.

Resiko memang besar, tetapi bila Anda berhasil maka rasa puas dan syukur Anda insyaAllah juga lebih besar. Andalah pionir yang banyak-banyak dibutuhkan negeri ini untuk mengolah segala sumber daya yang melimpah, Andalah pahlawan yang dibutuhkan untuk menciptakan lapangan kerja dan mencegah kemiskinan di negeri yang mestinya kaya ini.

Maka beranilah bermimpi, tetapi tidak berhenti hanya bermimpi. Beranilah memulai dengan bermimpi tetapi kemudian isilah hari-hari Anda dengan kerja keras untuk mewujudkan mimpi itu. InsyaAllah.

sumber