Kamis, 01 November 2012

Melayani Dulu Baru Menjual

“Barang siapa menabur benih maka dia akan memanen.”
Islampos.com—MELAYANI dulu baru menjual. Merayu dulu baru menyatakan cinta. Bersusah-susah dulu baru senang kemudian. Bekerja dulu baru mendapatkan upah.
Begitulah kebiasaannya aturan main kehidupan. Kalau kita mau berwirausaha, kita harus berpikir jauh panjang ke depan; tidak mengambil keuntungan untuk jangka pendek. Bagaimana caranya? Bagaimana melakukannya? Seribu satu cara bisa dilakukan. Pelajari sebanyak mungkin dan sesuaikanlah cara dengan bidang usaha yang kita geluti.
Seorang Ibu setengah baya datang pada toko komputer yang baru saja membuka tokonya. Ibu itu lalu mengeluh atas komputer di rumahnya yang dibeli setengah tahun lalu. Komputernya mati total. Dan dia mengklaim komputer tersebut dibeli dari toko itu. Dua orang kakak beradik yang membuka sekaligus pemilik toko komputer tersebut merasa kaget sebab dia baru saja membuka tokonya tiga bulan yang lalu. Tapi kakaknya segera melayani komplain tersebut. Dan bersedia untuk men-cek dan membetulkannya. Si Ibu pun pulang. Sang adik merasa kaget dan bertanya. “Mengapa kita harus menanggapi komplain ibu tadi? Dia bukan pelanggan kita?”
Kakaknya hanya tersenyum dan berkata. “Nanti kamu akan tahu.”
Hari itu juga kakak beradik itu memberikan service pada komputer ibu setengah baya tadi, hingga komputernya bisa beroperasi normal seperti biasa. Dan si Ibupun mengucapkan banyak terimaksih.
Dalam perjalanan pulang sang adik terus bertanya. “Mengapa kita harus melayaninya? Apa untungnya, dia bukan pelanggan kita?”
Seperti semula, kakaknya hanya tersenyum. “Nanti kamu akan tahu.”
Beberapa bulan berikutnya si Ibu setengah baya datang kembali ke toko computer tersebut. Sambil melakukan pembelian dua unit komputer dan satu printer untuk kantornya tempat ia bekerja.
Kakak itu berkata pada adiknya, “Sekarang dia pelanggan kita, dan kamu tahu itu.”
Hanya sedikit orang yang rela memberikan pelayanan terlebih dahulu. Kebanyakan para pengusaha hanya ingin mengambil keuntungan secara singkat, tidak memikirkan jauh ke depan. Al hasil umur usahanya pun singkat.islampos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar