Pemuda,
saat ini kurang berminat di pertanian, peternakan, dan perikanan
sebagai lahan untuk bekerja. Hal inilah yang terus diperangi oleh Pak
Abdullah, salah seorang peternak di pulau Karimun. Menurutnya, pemuda
harus mau menggiatkan kembali unsur pertanian, peternakan, dan perikanan
di Indonesia
Taman
Gembira Kecamatan Kundur. Perjalanan usaha Pak Abdullah pun dimulai di
sana. Dengan bermodalkan sapi 3 ekor ia merintis penggemukan sapi. Enam
bulan kemudian dari sapi yang dipelihara, dijual kembali dengan harga Rp
6 juta kebetulan bertepatan dengan Hari Raya Idul Qurban.
Dari
keuntungan Rp 18 juta tersebut Pak Abdullah mulai merintis kembali tapi
kali ini pembibitan sapi yang saat ini sudah berjumlah 45 ekor.
“Merawat sapi itu harus dengan ikhlas dan perhatian karena sapi itu juga
makhluk Allah,” ujar pak Abdullah memulai pembicaraan. “Kita akan mengerti akhirnya apakah sapi itu sehat ataukah sakit,” sambungnya.
Di
usaha awalnya tersebut, Pak Abdullah memulai sendiri dari mencari
rumput, membersihkan kandang dan kegiatan rutin lainnya. Melihat
kegigihan dan semangat Pak Abdullah, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kehutanan Kabupaten Karimun mengajak Pak Abdullah untuk membuat pilot project peternakan dengan status peminjaman lahan.
Kegiatan
ini dimaksudkan untuk memberikan contoh nyata kepada masyarakat
bagaimana menjadi peternak yang unggul. Semangat untuk mengembangkan
masyarakat dibuktikan Pak Abdullah dengan mengajak pemuda untuk belajar
di tempatnya dengan gaji yang diberikan sebesar Rp 750.000/bulan. “Saya
tidak mengikat mereka sebagai pegawai, saya harapkan mereka nanti
menjadi peternak-peternak unggulan dan menjadikan peternakan sebagai
unggulan di daerah kami.”
Tentu
saja usaha yang dilakukan tidak berjalan dengan mulus begitu saja.
Adapun kendala-kendala yang dihadapi Pak Abdullah antara lain masih
enggannya masyarakat khususnya pemuda untuk menggeluti peternakan.
Pernah pengalaman beliau memberikan beberapa ekor kambing kepada
pemuda-pemuda yang ada di kampungnya tetapi ternyata kambing yang ada
dijual atau dirawat oleh orang tuanya. Meskipun demikian, semangat itu
tidak pernah padam.
“Dari 4 orang anak muda yang ikut saya sekarang dapat menjadi
kader-kader muda peternak yang akan memajukan daerah ini,” terang Pak
Abdullah dengan bangga. Saat ini Pak Abdullah telah mempersiapkan lahan
seluas 12 ha yang nantinya direncanakan beliau untuk menjadi pusat
pembelajaran peternak.
Kemauan
yang kuat untuk menjadi mandiri serta memandirikan masyarakat
sepertinya sangat layak dicontoh. Tidak hanya butuh semangat, dibutuhkan
juga kepedulian dari berbagai pihak terutama pemerintah pusat maupun
daerah, juga para investor untuk mengalirkan bantuan-bantuannya yang
kemudian dapat digunakan untuk mengembangkan daerah baik sumberaya
manusia maupun potensi alam yang ada. (Lisma)
bangkittani.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar