Hari Pangan Sedunia 16 Oktober yang akan datang, dunia masih dilanda
krisis pangan dunia ditandai dengan tetap tingginya angka kelaparan dan
tetap mahalnya harga bahan pangan.
“Tingginya harga pangan telah menjadi keuntungan bagi
perusahaan-perusahaan transnasional di bidang pangan dan para spekulan,
akan tetapi justru kerawanan pangan terjadi di desa-desa dimana petani,
nelayan dan masyarakat adat selaku produsen pangan tinggal,” kata Ketua
Eksekutif Indonesian Human Rights Committe for Social Justice (IHCS)
Gunawan seperti dikutip itoday, Senin (15/10/2012).
Menurut Gunawan, kondisi para petani, nelayan semakin miskin karena
negara-negara industri maju seperti Eropa dan Amerika telah mendorong
perjanjian-perjanjian untuk meliberalkan sumber-sumber agraria dan
sumber-sumber pangan.
“Kemudian IMF dan World Bank melalui berbagai pinjaman dan proyek
mendorong realisasinya lewat berbagai kebijakan nasional yang akhirnya
perusahaan-perusahaan transnasional bisa melakukan privatisasi dan
komersialisasi tanah, air, benih serta mengontrol pangan dari produksi,
distribusi hingga konsumsi,” jelasnya.
Kata Gunawan, RUU Perubahan UU Pangan yang akan disahkan di DPR harus
mengatur tanggung jawab negara, perlindungan dan pemenuhan hak atas
pangan warga negara serta kedaulatan pangan petani, nelayan, dan
masyarakat adat selaku produsen pangan, yang realisasi progresifnya
melalui pembaruan agraria.
(salam-online.com)
49.81/4912. Telah menceritakan kepadaku Ahmad bin 'Umar bin Hafsh Al Waki'i telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail telah menceritakan kepada kami bapakku dari Thalhah bin 'Ubaidullah bin Kariz dari Ummu Ad Darda' dari Abu Ad Darda' dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Tidak ada seorang muslim pun yang mendoakan kebaikan bagi saudaranya (sesama muslim) yang berjauhan, melainkan malaikat akan mendoakannya pula: 'Dan bagimu kebaikan yang sama.'
Tidak ada komentar:
Posting Komentar