Rabu, 31 Oktober 2012

Uskup Polandia: Halloween Perayaan Barat yang Rusak Spiritualisme Anak




 
Pada malam Halloween, orang-orang bisa merusak rumah tetangga mereka


Gereja Katolik Polandia baru saja menyatakan kecamannya kepada perayaan Halloween yang rencanya diselenggarakan di sejumlah belahan dunia Rabu (31/10/2012) ini.

Menurut Uksup Agung Szczecin-Kamien, Halloween yang didasari "budaya kematian" telah mengajarkan paganism dan hanya akan merusak anak-anak.

"Kesenangan macam ini, merayu anak-anak dengan permen, memiliki dampak yang merusak pada spiritualisme, bahkan bisa menghancurkan kehidupan spiritual," ucapnya di dalam ceramah misa Ahad, (28/10/2012) dikutip laman berita Polandia, www.thenews.pl.

Menurut Szczecin-Kamien, kesenangan anti-Kristen yang tidak bertanggung jawab itu akan membawa para pemuda ke "dunia kegelapan, termasuk pemujaan setan, vampir, dan iblis" dengan alasan bersenang-senang.

Sebagaimana diketahui, Halloween merupakan perayaan beberapa negara Barat, terutama di Amerika Serikat. Di negara ini, anak-anak dan dewasa mengenakan kostum seram dan berkeliling dari pintu ke pintu sambil berkata "Trick or Treat". Anak-anak ini akan mendapatkan permen atau coklat dari rumah yang mereka datangi.

Tahun lalu, 2011, sebuah majalah gereja terbitan Inggris, Belvoir Angel, menggugat tradisi Halloween sebagai budaya berbahaya yang sama saja mengajarkan anak untuk berpihak pada setan. [Baca: Tradisi Halloween Digugat Gereja]

Menurut artikel berjudul “Halloween Isn’t a Treat--Don’t Be Tricked” (Halloween bukan sesuatu yang menyenangkan--jangan tertipu), upaya meminta imbalan berupa manisan agar orang yang dimintai tidak mendapat gangguan, sama dengan pemerasan dan tindak kriminal.

“Pada malam Halloween, orang-orang yang biasanya taat terhadap hukum, merusak rumah-rumah tetangga mereka.

“Dalam beberapa kasus, orang-orang ini menebar ketakutan, khususnya bagi kaum manula.  Merayakan Halloween berarti kita berada di pihak setan dan segala perbuatannya,” demikian tulis media tersebut.*Hidayatullah.com--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar