“Penghargaan itu jelas memiliki kepentingan untuk
menyetir SBY, tidak ada makan siang yang gratis itu suatu hal yang semua
orang sudah paham,” jelas Farid di sela-sela aksi damai peduli Rohingya
yang digelar HTI di depan Kedutaan Besar Myanmar, Rabu (31/10/2012).
Selain itu Farid menilai luka umat ini semakin
teriris-iris karena pemberian penghargaan itu bersamaan dengan tragedi
Rohingya dan serangan pemerintahan Bashar Al Assad ke pengungsian rakyat
Palestina di Suriah di bulan Oktober 2012 ini.
“SBY memimpin negeri dengan mayoritas Umat Islam,
namun dia selalu sibuk dengan pencitraan dirinya dibandingkan membela
urusan-urusan umat Islam,” Jelasnya lagi.
Aktivis HTI yang dikenal dengan analisa dunia Islam
internasional ini menilai setelah turunnya SBY akan ada banyak
agenda-agenda yang akan memanfaatkan pencitraan SBY. Di mana semua
pencitraan SBY itu terkait agenda-agenda Barat di dunia Islam terutama
di Indonesia sendiri. Karena itulah, ia menilai, mengapa penghargaan
Ksatria Salib Agung menjadi penting untuk diberikan kepada SBY.
Sebagaimana diketahui, Presiden SBY akan bertolak
ke Inggris Selasa (30/10/2012) untuk memenuhi undangan Ratu Elizabeth
II. Di London, Presiden SBY akan menerima gelar penghargaan dari Ratu
Elizabeth II.
"Nama penghargaannya 'Knight Grand Cross in the
Order of Bath'. Pemimpin asing lain yang menerima penghargaan tersebut
Presiden Ronald Reagen, Presiden Jaques Chirac dan Presiden Abdullah
Gul," jelas Staf Ahli Presiden Presiden Bidang Hubungan Internasional
Teuku Faizasyah dalam rilisnya, Senin (29/10/2012).
Menurut Teuku Faizasyah menjelaskan secara detil tujuan atau alasan Presiden diberi penghargaan tersebut.
"Ini adalah kelas tertinggi dari Order of the Bath," tuturnya.
Menurut Faizasyah, tidak ada acara khusus saat Presiden SBY diberi gelar tersebut.
"Tidak ada upacara khusus, hanya Ratu akan
menunjukannya di ruang display ke Bapak Presiden seusai makan siang pada
31 Oktober," tutupnya.
SBY juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, dengan Prince of Wales, Pangeran Charles, Ketua Partai Liberal Demokrat, Nick Clegg dan Pimpinan Oposisi, Ed Miliband.*Hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar