Uang Emas & Perak, Dinar & Dirham
Tanggal 30 Oktober adalah Hari Oeang Republik Indonesia yang ke-66.
Dalam pasal 1 Undang-Undang tentang pengeluaran Uang Republik
Indonesia (1) Undang-Undang Nomor 17 tahun 1946 disebutkan 10 rupiah
sama dengan 5 gram emas. Berarti 1 gram emas = 2 rupiah. Sekarang, 66
tahun kemudian, 1 gram emas sama dengan kira-kira 600.000 rupiah,
berarti uang rupiah sudah menyusut menjadi 1/300 nya.
Sejak krisis moneter tahun 1997 dan krisis ekonomi-politik tahun 1998
lahir slogan “AKu Cinta Rupiah”. Slogan ini digembar-gemborkan oleh
Presiden Soeharto dan kroni-kroninya yang menyimpan tabungan dalam
bentuk dollar dan property. Sebuah ironi bukan? Sekarang mari kita lihat
fakta sebenarnya apa yang terjadi.
Fakta pertama:
Sebelum krisis moneter 1997 terjadi harga telur ayam di Jakarta
adalah Rp 2.000/kg. Namun beberapa bulan setelahnya nilai rupiah
terhadap dollar merosot seperempatnya (dari Rp 2.500 menjadi Rp 10.000
per USD), harga telur menjadi Rp 7.500/kg. Dan pada awal 2005, harga
telur Rp 8.000/kg.
Maka, selama kurun 8 tahun, nilai rupiah (nilai berdasarkan daya
belinya) telah turun tinggal 25%-nya. Jadi jika kita memiliki Rp 100.000
pada 1997 kita bisa membeli 50 kg telur. Pada 2005 uang yang sama hanya
bisa untuk membeli 12,5 kg telur saja. Pada bulan Desember 2011 dgn Rp
100.000 hanya bisa membeli5,9 kg telur (1 kg telur ayam harganya Rp
17.000). Uang rupiah makin tidak ada harganya.
Fakta Kedua:
Ketika awal kuliah tahun 1991 saya beli 1 porsi nasi goreng atau
warteg Rp 800. Sekarang 1 porsi nasi goreng atau warteg harganya Rp
8.000, berarti setelah 20 tahun nilai rupiah sudah menyusut menjadi
10%-nya.
Fakta Ketiga:
Tahun 1982 ayah kami membeli rumah di Cengkareng Jakarta Barat
seharga Rp 15 juta. Pada 2003 kami menjual rumah yang sama (padahal yang
ditaksir dandijual hanya tanahnya) seharga Rp 150 juta. Berarti dalam
21 tahun nilai rupiah sudah menyusut tinggal 10%-nya.
Fakta Keempat:
Sekitar tahun 1965 (sebelum krisis ekonomi) ayah saya meminjamkan
uang kepada saudaranya sebesar Rp 1 juta. Setelah ribut sana ribut sini
tahun 1985 dibayar sama saudaranya sebesar Rp 1 juta juga.
Ayah saya merasa tak adil karena uang 1 juta pd tahun 1965 bisa untuk
membeli rumah, sementara uang 1 juta pada tahun 1985 tidak bisa untuk
membeli rumah.
Coba kalau ayah saya meminjamkan misalnya 5 kambing, nanti kalau
utang dibayar dalam bentuk 5 kambing juga pada tahun 1985, maka akan
terjadi keadilan.
Nah, 5 kambing itu sama dengan 5 Dinar. Nilai berdasarkan daya beli 5
dinar akan tetap sama dengan 5 kambing. Maka di sini tidak perlu
membungakan uang(riba) tapi akan tetap berkeadilan. Oh, indahnya Islam…
Uang dinarnya juga tetap akan cukup untuk membeli rumah.
Ini dalil bahwa 1 dinar selalu cukup untuk membeli 1 kambing:
”Ali bin Abdullah menceritakan kepada kami, Sufyan menceritakan
kepada kami, Syahib bin Gharqadah menceritakan kepada kami, ia berkata:
‘Sayamendengar penduduk bercerita tentang ’Urwah, bahwa Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam memberikan uang satu Dinar kepadanya agar dibelikan
seekor kambing untuk beliau; lalu dengan uang tersebut ia membeli dua
ekor kambing, kemudian ia jual satu ekor dengan harga satu Dinar. Ia
pulang membawa satu Dinar dan satu ekor kambing. Nabi Shallallahu
‘Alaihi Wasallam mendoakannya dengan keberkatan dalam jual belinya.
Seandainya ‘Urwah membeli tanah pun, ia pasti beruntung’,” (HR Bukhari).
Fakta Kelima:
Awal 1970-an 1 dinar (emas 4,25 gram 22 karat) kira-kira Rp 8.000.
Pada tanggal 26 Desember 2011, 1 dinar = Rp 2.237.555, setelah kira-kira
40 tahun harga dinar meningkat 279,7 x lipat berarti rupiah menyusut
tinggal 1/279,7-nya atau tinggal 0,3%-nya.
Setelah melihat fakta-fakta di atas maka kita akan beralih ke mana?
Ke dollar Amerika? Dollar Amerika pun sudah terkena inflasi berkali-kali
selama puluhan tahun. Jadi kita beralih ke apa?
Ada
mata uang yang tidak terkena inflasi bukan hanya puluhan tahun, bahkan
selama 1400 tahun lebih pun mata uang ini terbukti tidak terkena
inflasi. Lihat hadits di atas 1 dinar selalu cukup untuk membeli 1
kambing. 1400 tahun lebih kemudian 1 dinar (per 26 Desember 2011 = Rp
2.237.555), cukup untuk membeli 1 kambing yang sangat besar dan gemuk
sekalipun.
Berarti dinar tidak terkena inflasi. Dirham juga. 1 dirham selalu
cukup untuk membeli 1 ayam. Setelah 1400 tahun lebih 1 dirham (per 26
Desember
2011 = Rp 72.000) cukup untuk membeli 1 ayam.
Subhanallah. MASIH MAU PEGANG RUPIAH atau mata uang lainnya? Ayo beralih ke dinar-dirham!SALAM ONLINE.COM: |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar