Selasa, 23 Oktober 2012

Mengenal Bahan Baku Vaksin

Ada kalimat pembuka yang sangat menyentuh dari salah satu tulisan yang ada di sebuah tabloid kesehatan. Demikian kalimat pembuka itu;
“Bila bibit penyakit penderita TBC, Hepatitis, Miningitis, HIY, Campak, Volio, atau penyakit lainnya yang menyerang di tubuh seseorang diambil, lantas diolah sedemikian rupa entah dengan istilah dilemahkan atau dilumpuhkan, kemudian bibit penyakit tersebut diperbanyak lalu disuntiklkan ke tubuh anda atau anak anda!
Apakah dengan senang hati anda menerimanya ? Aksi memasukkan bibit penyakit inilah yang akrab disebut dengan vaksinasi atau imunisasi. Mungkinkah tindakan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, anak-anak atau orang dewasa sekalipun ?
Demikianlah kalimat pembuka ini membuat pembaca jadi terpacu untuk mengenal lebih banyak tentang vaksin dan vaksinani. Ummu Salamah, penulis buku Imunisasi Dampak & Konspirasi, Solusi Sehat ala Rasulullah SAW menyatakan bahwa bahan utama vaksin adalah kuman virus atau bakteri hidup atau mati, toksoid atau DNA dengan tambahan bahan tertentu untuk menjalankan berbagai fungsi dan biakan pembuatan vaksin.
Bahan-bahan vaksin tersebut antara lain :
Alumunium
Logam ini ditambahkan kepada vaksin dalam bentuk gel atau garam untuk mendorong produksi anti bodi. Logam ini diduga penyebab kejang, penyakit alizheimer, kerusakan otak dan dementia (pikun). Menurut Persatuan Pemerhati Vaksin Australia bahan ini dapat meracuni darah, syaraf pernafasan, mengganggu system imun dan syaraf seumur hidup. Alumunium digunakan pada vaksin DPT, Dapt, dan Hepatitis B.
Benzatonium Klorida
Adalah bahan pengawet yang belum dievaluasi untuk konsumsi manusia dan banyak digunakan untuk vaksin Anthrax.
Etilen Glikol
Merupakan bahan utama anti beku yang digunakan pada beberapa vaksin DaPT, Polio, Hepatitis B sebagai bahan pengawet.
Formaldehida/Formalin
Bahan ini menimbulkan kekhawatiran besar karena dikenal sebagai karsinogen (zat pencetus kanker). Bahan ini dikenal untuk penggunaan pembalseman, fungisida, insektisida dalam pembuatan bahan peledak dan kain. Bahan ini dapa ditemukan dalam beberapa vaksin.
Gelatin
Adalah bahan yang dikenal sebagai allergen (bahan pemicu alergi). Bahan ini ditemukan pada Vaksin cacar air dan MMR.
Glutamat
Digunakan untuk menstabilkan beberapa vaksin panas, cahaya dan kondisi lingkungan lainya. Bahan ini dikenal menyebabkan reaksi buruk dan ditemukan pada vaksin varicela.
Neomicin
Antibiotik ini digunakan untuk mencegah pertumbuhna kuman di dalam vaksin. Bahan ini menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan ditemukan pada vaksin MMR dan Polio.
Fenol
Bahan yang berasal dari tar batubara ini digunakan dalamproduk bahan pewarna, desinfektan, plastic, bahan pengawet dan germisida. Bahan ini sangat beracun dan membahayakan.
Steptomisin
Antibiotic ini dikenal menimbulkan reaksi alergi dan ditemukan pada vaksin Polio.
Timerosol
Bahan ini adalah pengawet yang mengandung 50% etil merkuri yang mempunyai banyak sifat yang sama dengan merkuri (air raksa) yang sangat beracun.

Persatuan Pemerhati Vaksin Australia juga mencatat adanya bahan lain dalam Vaksin, antara lain :
Ammonium Sulfat
Materi ini diduga dapat meracuni system pencernaan, hati, syaraf dan system pernafasan.
Ampotericin B
Sejenis bat yang digunakan untuk mencegah penyakit jamur, efek sampingnya membuat pembekuan darah, bentuk sel darah merah menjadi tidak sempurna, masalah pada ginjal, kelesuan, demam dan alergi pada kulit.
Kasein
Perekat yang kuat, sering digunakan untuk melekatkan label pada botol. Walaupun dihasilkan dari susu, namun di dalam tubuh bahan ini dianggap protein asing yang beracun.
Polysorbate 20 dan polysorbate 80
Bahan yang dapat meracuni kulit atau organ genital.nuansaislam.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar