Ada
kalimat pembuka yang sangat menyentuh dari salah satu tulisan yang ada
di sebuah tabloid kesehatan. Demikian kalimat pembuka itu;
“Bila
bibit penyakit penderita TBC, Hepatitis, Miningitis, HIY, Campak,
Volio, atau penyakit lainnya yang menyerang di tubuh seseorang diambil,
lantas diolah sedemikian rupa entah dengan istilah dilemahkan atau
dilumpuhkan, kemudian bibit penyakit tersebut diperbanyak lalu
disuntiklkan ke tubuh anda atau anak anda!
Apakah
dengan senang hati anda menerimanya ? Aksi memasukkan bibit penyakit
inilah yang akrab disebut dengan vaksinasi atau imunisasi. Mungkinkah
tindakan ini bisa meningkatkan daya tahan tubuh bayi, anak-anak atau
orang dewasa sekalipun ?
Demikianlah
kalimat pembuka ini membuat pembaca jadi terpacu untuk mengenal lebih
banyak tentang vaksin dan vaksinani. Ummu Salamah, penulis buku
Imunisasi Dampak & Konspirasi, Solusi Sehat ala Rasulullah SAW
menyatakan bahwa bahan utama vaksin adalah kuman virus atau bakteri
hidup atau mati, toksoid atau DNA dengan tambahan bahan tertentu untuk
menjalankan berbagai fungsi dan biakan pembuatan vaksin.
Bahan-bahan vaksin tersebut antara lain :
Alumunium
Logam
ini ditambahkan kepada vaksin dalam bentuk gel atau garam untuk
mendorong produksi anti bodi. Logam ini diduga penyebab kejang, penyakit
alizheimer, kerusakan otak dan dementia (pikun). Menurut Persatuan
Pemerhati Vaksin Australia bahan ini dapat meracuni darah, syaraf
pernafasan, mengganggu system imun dan syaraf seumur hidup. Alumunium
digunakan pada vaksin DPT, Dapt, dan Hepatitis B.
Benzatonium Klorida
Adalah bahan pengawet yang belum dievaluasi untuk konsumsi manusia dan banyak digunakan untuk vaksin Anthrax.
Etilen Glikol
Merupakan bahan utama anti beku yang digunakan pada beberapa vaksin DaPT, Polio, Hepatitis B sebagai bahan pengawet.
Formaldehida/Formalin
Bahan
ini menimbulkan kekhawatiran besar karena dikenal sebagai karsinogen
(zat pencetus kanker). Bahan ini dikenal untuk penggunaan pembalseman,
fungisida, insektisida dalam pembuatan bahan peledak dan kain. Bahan ini
dapa ditemukan dalam beberapa vaksin.
Gelatin
Adalah bahan yang dikenal sebagai allergen (bahan pemicu alergi). Bahan ini ditemukan pada Vaksin cacar air dan MMR.
Glutamat
Digunakan
untuk menstabilkan beberapa vaksin panas, cahaya dan kondisi lingkungan
lainya. Bahan ini dikenal menyebabkan reaksi buruk dan ditemukan pada
vaksin varicela.
Neomicin
Antibiotik
ini digunakan untuk mencegah pertumbuhna kuman di dalam vaksin. Bahan
ini menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang dan ditemukan pada
vaksin MMR dan Polio.
Fenol
Bahan
yang berasal dari tar batubara ini digunakan dalamproduk bahan pewarna,
desinfektan, plastic, bahan pengawet dan germisida. Bahan ini sangat
beracun dan membahayakan.
Steptomisin
Antibiotic ini dikenal menimbulkan reaksi alergi dan ditemukan pada vaksin Polio.
Timerosol
Bahan
ini adalah pengawet yang mengandung 50% etil merkuri yang mempunyai
banyak sifat yang sama dengan merkuri (air raksa) yang sangat beracun.
Persatuan Pemerhati Vaksin Australia juga mencatat adanya bahan lain dalam Vaksin, antara lain :
Ammonium Sulfat
Materi ini diduga dapat meracuni system pencernaan, hati, syaraf dan system pernafasan.
Ampotericin B
Sejenis
bat yang digunakan untuk mencegah penyakit jamur, efek sampingnya
membuat pembekuan darah, bentuk sel darah merah menjadi tidak sempurna,
masalah pada ginjal, kelesuan, demam dan alergi pada kulit.
Kasein
Perekat
yang kuat, sering digunakan untuk melekatkan label pada botol. Walaupun
dihasilkan dari susu, namun di dalam tubuh bahan ini dianggap protein
asing yang beracun.
Polysorbate 20 dan polysorbate 80
Bahan yang dapat meracuni kulit atau organ genital.nuansaislam.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar