Minggu, 14 Oktober 2012

Belajar dari Kesuksesan Negara Selandia Baru

untitled-31Segar dan indah, itulah kesan yang didapat seandainya anda berkunjung ke Selandia Baru. Hamparan lahan berbukit dan landai, dengan kondisi geografis yang mirip dengan Indonesia. Hijau di musim semi dan panas, coklat selama musim di­ngin dan musim gugur. Selandia Baru yang di manca negara di kenal sebagai New Zealand, merupakan contoh nyata salah satu negara yang berhasil memajukan kehidupan petani dan peternak. Selandia Baru juga sukses mengolah berbagai industri yang berkaitan dengan pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan.
Sesungguhnya kesuksesan Selandia Baru sebagai Negara Petani dan Peternak tingkat dunia semata-mata karena sadar dan cinta akan potensi yang dimilikinya, yang didukung oleh kemudahan usaha terbukti urutan ke-2 dari 195 negara sedunia.
untitled-5Selandia Baru memiliki luas wilayah kedaulatan seluas 268,680 km2. Negara ini terbagi menjadi dua pulau yaitu Utara dan Selatan dengan bentuk permukaan yang menyerupai pulau Sulawesi dan Jawa. Selandia Baru merupakan negara maju dengan kontribusi hasil pertanian, perternakan dan perkebunan sebesar 4,3% dari total Produk Domestik Bruto per kapita. Jika diteliti lebih lanjut persentase tersebut terlihat kecil, namun yang mengagumkan, jika dilihat dari persentase komoditi ekspor, produk-produk hasil agrikultur; termasuk pertanian, per ikanan, perkebunan merupakan kekuatan utama dalam mendatangkan devisa. Hampir 50% komoditas ekspor Selandia Baru berasal dari industri agrikultur  yang diekspor ke negara-negara tetangga se­perti Australia, Amerika, China, Jepang dan Inggris.
Dari salah seorang nara sumber, produksi hasil agrikultur, baik perikanan, pertanian dan perkebunan yang merupakan standar ekspor tidak terdapat di dalam negeri. Yang ada hanyalah sisa-sisa produksi hasil tani yang tidak memenuhi syarat untuk konsumsi lokal. Bagaimana dengan produksi yang memenuhi standar ekspor? Jika anda bertandang ke supermarket besar di kota-kota perdagangan di wilayah Indonesia, mungkin anda akan menemukan berbagai produk susu, mentega dan daging impor yang berasal dari negara ini, sebagaimana negara-negara tetangga yang merupakan mitra perdagangan Selandia Baru.
Kawat listrik, motor 4 roda dan anjing gembala
untitled-42
Sejak tahun 2000 terjadi peningkatan yang cukup signifikan terhadap penggunaan lahan untuk peternakan domba.  Sepanjang perjalanan dari titik pa­ling Utara menuju titik Selatan. Di pulau Utara, dapat dilihat betapa banyaknya lahan yang dipagari dan digunakan untuk menggembalakan domba, biri-biri dan sapi potong. Hewan-hewan yang diternakan di Selandia Baru tidak terbatas pada sapi potong, domba dan biri-biri saja, tapi juga rusa dan burung unta dan sapi perah yang bisa ditemukan di pulau Selatan, dan ayam potong free range, di seluruh wilayah Selandia Baru.
Para peternak bekerja sepanjang hari selama setahun dan libur hanya pada Hari Raya Natal dan Paskah, Hari Buruh, dan Ulang Tahun Ratu Inggris, karena Selandia Baru merupakan negara persemakmuran Inggris. Jika dibandingkan dengan Indonesia, Selandia Baru hanya mempunyai empat hari libur. Bayangkan ketekunan dan kerja keras para peternak, disaat musim panas dan saat turunnya salju di musim dingin, dengan sarana dan infrastruktur yang tepat didukung dengan kebijaksanaan dari pemerintah, industri peternakan domba, sapi dan biri-biri maju pesat. Populasi domba di Selandia Baru sendiri melebihi populasi manusia yang hidup di negara ini, sebagai perban­dingan pesatnya laju industri tersebut, dari survey pada tahun 2007 oleh Departmen Pertanian setempat, jumlah domba dan biri-biri adalah 12 kali populasi manusia yang hidup di Selandia Baru, (51, 839,184  domba > 4, 319, 932 manusia).
untitled-7Metode peternakan untuk biri - biri, sapi potong maupun sapi perah tidak jauh berbeda dengan peternak sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB), yaitu dengan cara penggembalaan di padang rumput yang dimiliki oleh peternak yang dikelilingi oleh kawat yang dialiri listrik tegangan rendah. Lahan tersebut dibagi menjadi beberapa petak, sapi dan biri-biri tersebut digembalakan di petak subur yang ditumbuhi rumput sebagai makanan utama, diselingi dengan sesekali jagung yang sudah dicacah dengan mesin chopper. Sapi dan biri-biri tersebut jarang sekali dikandangkan, walaupun di musim dingin yang temperaturnya mencapai 5 Celcius. Gembala yang rajin memindahkan ternak dari satu petak ke petak lain dibantu peralatan penunjang dan anjing gembala, agar siklus tumbuhnya rumput di tiap petak terjaga dengan baik. Hasil utama industri peternakan Selandia Baru terdiri dari, daging  berkualitas, bahan wol dari bulu domba, mentega, margarin, telur ayam free range, susu perah dan keju.
Tamasya perkebunan
untitled-8
Di sektor perkebunan, tanaman berupa anggur, zaitun dan apel menjadi komoditas utama yang kemudian dikonsumsi pasar international sebagai bahan makanan. Minyak zaitun atau Olive Oil untuk memasak, dan tentu saja minuman beralkohol sebagai hasil olahan buah anggur. Tidak lupa dengan buah kiwi yang menjadi buah andalan dari Selandia Baru sebagai ekspor terbesar perkebunan. Di sektor ini ada hal lain yang menunjang kemajuan para petani kebun. Selandia Baru dengan segala keindahan alamnya ternyata mengundang banyak turis asing, dan para produsen film untuk datang dan menggunakan ba­nyak tempat sebagai lokasi shooting.
Menyadari hal ini, petani perkebunan dan pemilik kebun menjadikan perkebunan mereka sebagai atraksi dan objek wisata. Terhitung banyaknya restoran yang menyajikan produk de­ngan bahan baku yang diambil langsung dari kebun mereka. Berbagai perkebunan anggur yang menyediakan tempat beristirahat untuk mencoba berbagai macam minuman anggur dan melihat langsung proses destilasi buah anggur, hingga hotel dan penginapan di tengah-tengah perkebunan.  Bahkan banyak Tour and Travel Agent yang menyediakan  paket berlibur khusus ke berbagai perkebunan.
Kerang cangkang hijau dan kapal Ferry
untitled-91Tercatat berbagai  jenis ikan di Selandia Baru, dari petambak yang menggunakan keramba sampai pemancingan dengan menggunakan kapal pukat. Tidak jauh dari pelabuhan Auckland, di daerah Viaduct terdapat kapal-kapal pukat yang setiap harinya beroperasi mencari ikan di kejauhan laut. Hal yang patut diacungi jempol ialah pemerintah Selandia Baru menetapkan quota terhadap hasil tangkapan nelayan lokal sebagai bentuk manajemen sumber daya kelautan, dan juga berbagai inspeksi ketat dan karantina terhadap kapal asing yang beroperasi di perairan Selandia Baru untuk mencegah terjadinya penangkapan berlebihan terhadap hasil laut dan satwa flora dan fauna asing yang mungkin terbawa dan menjadi hama pengganggu ekosistem kelautan dan darat.
untitled-10Pemerintah memberikan penyuluhan secara merata dan jelas kepada para petambak dan nelayan, dan juga memberlakukan kontrol harga perikanan yang ketat melalui policy recommended retail price, atau harga eceran resmi rata-rata dengan perbedaan kurang lebih 10%. Hal ini menjamin nelayan dan petambak tetap mendapatkan keuntungan dan berkiprah di bidangnya.  Bagi pemerintah sendiri kebijaksanaan ini memberikan dampak positif, karena hasil laut Selandia Baru diekspor dan mendatangkan devisa yang lumayan besar. Yang cukup menarik ialah kebijaksanaan pemerintah bagi petambak kerang cangkang hijau atau Green Shell Mussels. Kerang tersebut diternakkan menggunakan tali tambang yang ditancapkan ke dasar laut dan diikat dengan pelampung yang mengambang di permukaan, ekonomis dan praktis, tetapi agar pertumbuhan kerang tersebut bisa optimal, tambak harus berada di perairan laut yang jernih, kaya unsur plankton, dan arus laut yang relatif tenang.
Demi menjaga kualitas, standar ekspor dan pandangan konsumer terhadap produk dari negara ini, pemerintah tidak mengijinkan aktivitas pelayaran yang berlebihan. Kapal yang berlayar pun terbatas dalam kecepatan jika melewati daerah pertambakan kerang. Hal ini dapat dilihat  pada saat melakukan penyeberangan ferry dari pulau Utara ke pulau Selatan dan sebaliknya. Kapal-kapal ferry tersebut akan menurunkan kecepatan agar tidak menciptakan arus yang kuat pada saat kapal tersebut melewati pertambakan. Emisi dan gas buangan kapal rutin diperiksa agar tidak menimbulkan pencemaran, denda dan sangsi yang berat bagi pelanggar. Bandingan dengan Indonesia yang penyuluhan dilakukan pada awal-awal pengenalan suatu jenis hasil laut yang akan di tangkarkan, itu pun atas inisiatif nelayan dan para petambak sendiri. Dari se­kian banyak hasil laut dan tambak, produk hasil laut Selandia Baru yang terkenal ialah, kerang cangkang hijau, ikan salmon, tiram Pasifik asal Asia, dan Abalone. (Aria)
tabel
Aria Wijaya
PT. Arian Mitra Nusantara
STC Senayan, 5th floor, R200-201
Jl. Asia Afrika, Pintu IX Gelora Senayan
Jakarta Pusat - 10270
Telp./ Fax: 021 579 31610
HP: 0813 8031 0507
bangkittani.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar