
Sesampainya di Tanjung Batu, Pak Udin bekerja serabutan. Beliau memulai karirnya dengan menjadi buruh tani di perkebunan masyarakat, tinggal di sebuah pondok yang dibuat sendiri dengan ukuran hanya cukup 2 orang. Niat untuk mengubah nasib untuk menjadi lebih lebih baik membuat Pak Udin tidak begitu saja puas menjadi buruh tani. Beliau memberanikan diri memulai usaha tambak udang bermodalkan semangat dan pinjaman uang koperasi dengan menggadaikan motor milik temannya sebesar Rp 5 juta.
Pada tahap awal Pak Udin bekerjasama dengan pemilik tambak mengelola 4 petak tambak udang. Dengan modal yang pas-pasan. Pak Udin mengerjakan tambak sendiri menggunakan cangkul yang luasnya lebih kurang seluas lapangan bola selama 30 hari pengerjaan. Kerja keras Pak Udin membawakan hasil awal yang tidak sia-sia. Panen pertama ini lumayan memuaskan, setiap petak tambak menghasilkan 400 kg dengan harga Rp 40.000/ kg.

Setiap panen Pak Udin selalu mengajak masyarakat untuk panen bersama, dengan tujuan untuk mengajak masyarakat bertambak udang dengan melihat contoh dari apa yang telah diperbuat olehnya. Pak Udin berharap agar masyarakat tergerak untuk dapat berkarya dan berkembang bersama dengan pemanfaatan potensi yang dimiliki. “Saya mungkin dapat makan di Sulawesi tapi saya ingin perubahan yang lebih baik bagi hidup saya sekarang, saya inginkan anak saya nanti mampu menjadi orang hebat dan saya tetap akan bertambak karena inilah jalan hidup saya karena sudah cukup saya hidup dibawah telunjuk orang lain”. Begitulah sebuah kata penutup pertemuan dengan Pak Udin yang sekarang dipercayakan masyarakat untuk mengelola tambak yang ditinggalkan sebanyak 23 petak. Kebersahajaan dan keinginan yang kuat menjadikan Pak Udin berhasil dan sekarang telah memiliki lahan seluas 30 ha milik Pak Udin pribadi dari hasil usaha tambak yang telah dimilikinya. (**)

Nama : Udin
Alamat : Sungai Raya, Tanjung Batu, Kab. Karimun - Sulsel
Telp. : -
bangkittani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar